Saluran Irigasi di Situ Leutik Kota Banjar Rusak, Aliran Air ke Sawah Petani Jadi Terhambat!

Saluran Irigasi
irigasi di Desa Cibeureum rusak berat dan tertutup akibat tanah labil. (Istimewa)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Saluran irigasi untuk lahan pesawahan di Desa Cibeureum dari Danau Situ Leutik Kota Banjar rusak. Ada beberapa titik saluran rusak yang mengakibatkan sistem irigasi tak berjalan maksimal dan menghambat air ke sawah petani.

“Kondisi saluran irigasi dari Situ Leutik ke sawah petani di Desa Cibeureum ada beberapa titik yang rusak. Total ada empat titik,” ujar Kepala Desa Cibeureum Yayan Sukirlan, Rabu 20 September 2023.

Yayan Sukirlan menyebut, kondisi ini sudah lama terjadi. Bahkan pihaknya telah menyampaikan permohonan ke pemerintah dan instansi terkait. Namun ini hingga kini tidak kunjung diperbaiki.

Baca Juga:Aksi Vandalisme di Sekolah Kota Banjar Harus Diungkap, Corat Coret Bikin Tak Nyaman7 Kecamatan di Kabupaten Pangandaran Kekurangan Air Bersih, Warga Diimbau Tak Boros

Menurut Yayan Sukirlan, kerusakan itu cukup menghambat pengairan sawah petani di Desa Cibeureum. “Sudah sekitar 3 musim panenan atau 1 setengah tahun kondisi ini terjadi. Kerusakan cukup variatif, ada longsoran 3 meter sampai 5 meter,” kata dia.

Yayan Sukirlan menuturkan, kerusakan saluran irigasi itu, khususnya yang mengalami longsoran tanah dikarenakan kondisi saluran irigasi berada di tanah yang labil.

“Sekarang pun kondisinya rusak berat, bahkan sampai tidak bisa dilalui air. Bahkan kita coba sambungkan melalui pipa peralon kembali longsor,” katanya.

Kerusakan Saluran Irigasi Juga Terjadi di Kelurahan Muktisari

Terpisah, Lurah Muktisari Asep Intan Yuliani menyebutkan, di lingkungan tempat bertugas belum lama ini terjadi kerusakan saluran irigasi.

Kerusakan cukup berdampak terhadap pengairan air pesawahan di Kelurahan Muktisari. Khususnya untuk sawah yang memanfaatan saluran irigasi di Lingkungan Sidamukti.

“Di wilayah Kelurahan Muktisari, total ada dua titik yang mengalami kerusakan. Dimana tembok penahan tanah rusak dan menghambar pengairan sawah petani,” kata Asep Intan.

Lurah Muktisari menuturkan kondisi ini sudah terjadi sejak dua bulan ke belakang, namun sampai saat ini belum juga diperbaiki. Kalau tidak segera diperbaiki dikhawatirkan akan menghambat pengairan sawah petani atau bahkan bisa mencapai gagal panen.

0 Komentar