Sadar Deklarasi PKB-Nasdem di Surabaya Belum Dapat Restu, Cak Imin Ajak PKS dan Demokrat Merapat

Cak Imin Ajak PKS gabung Bareng PKB
Rakornas PKB 28 Agustus 2023 lalu. (Foto: PKB.id)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB ternyata masih deg-degan atas deklarasinya bersama Anies Baswedan di Surabaya, yang belum mendapat restu PKS. Apalagi Demokrat.

Kekhawatiran pria yang akrab disapa Cak Imin ini tercermin ketika memberi pengakuan kepada awak media bahwa deklarasi pasangan Bacapres dan Bacawapres yang dilangsungkan di Hotel Majapahit waktu lalu belum mendapat restu Partai Keadilan Sejahtera.

Ia pun mengajak PKS dan Demokrat kembali merapat membentuk koalisi yang lebih kuat.

Baca Juga:Cara Mudah Downlad Video Tanpa Watermark dari TikTok dan Instagram2 Investornya Mau Hengkang, BSI Harus Siap-Siap Cari Pemodal Baru

“Saya bersama pak Anies berharap dan menunggu PKS dan Partai Demokrat untuk bergabung. Semakin banyak partai maka koalisi kita ini akan semakin kuat dan besar,” katanya saat berkunjung ke Cirebon pada Jumat (8/9/2023) seperti dikutip dari JabarEkspres.com (grup radartasik.id).

Ketika diminta tanggapan soal waktu pendaftaran yang lebih cepat dari perkiraan, Cak Imin menanggapinya dengan santai. Bahkan menurutnya itu bagus agar pasangan Anies-Cak Imin alias AMIN bisa segera mendaftar pada 10 Oktober nanti.

“Mudah-mudahan pada 10 Oktober nanti kita bisa mendaftarkan pasangan Amin (Anies-Cak Imin),” harapnya.

Dalam kssempatan itu Cak Imin juga mengapresiasi sikap NU yang menjauhkan diri dari politik praktis. Namun ia menegaskan bahwa PKB tak bisa dipisahkan dengan NU karena partai ini lahir dari rahim organisasi keagamaan itu.

“Saya setuju sikap itu harus dilakukan PBNU untuk menjaga PBNU sebagai organisasi (keagamaan) tidak ketarik-tarik di politik praktis. Politik itu berat, biarlah PKB saja yang tanggung,” tandasnya.

Ia juga menegaskan bahwa politik merupakan tempat dari segala kemungkinan. Termasuk adanya perbedaan pendapat, perbedaan pilihan diharapkan tak sampai membawa perpecahan sebagai anak bangsa.

Penggunaan diksi Cebong dan Kampret juga sempat disentil Cak Imin agar tidak digunakan lagi di Pemilu 2024.

Baca Juga:Gerombolan Bermotor Ganggu Warga Buntar yang Kerja Bakti, 9 Orang DiringkusGuru Honorer Rawan Terjerat Pinjol, Akibat Upah Kecil?

“Semuanya anak bangsa, semua punya kesempatan yang sama bahu membahu melanjutkan persatuan dalam pembangunan,” paparnya.(*)

Artikel dan berita lain radartasik.id bisa anda lihat di Google News

0 Komentar