Prediksi Musim Hujan di Pulau Jawa Menurut BMKG Tidak Akan Lama Lagi

prediksi musim hujan di pulau jawa
ilustrasi gambar: google
0 Komentar

JAKARTA, RADARTASIK.ID – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengeluarkan prediksi musim hujan tahun 2023, setelah kemarau panjang.

Dalam sebuah wawancara live streaming di stasiun televisi CNBC, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengeluarkan prediksi musim hujan itu.

Dwikorita menyebut jika saat ini fenomena El Nino yang menjadi penyebab kemarau panjang sudah cenderung moderat.

Baca Juga:Pemkot Tasik Kumpulkan Orang-Orang Sukses di Hotel Grand Metro, Ada Apa Ya?Perampingan Dinas di Kota Tasikmalaya Akan Membuat Beberapa Kursi Jabatan Hilang

Sehingga, sebagian wilayah Indonesia sudah ada yang diguyur hujan meski tidak terlalu lebat. Seperti sebagian Papua, sebagian Maluku dan lainnya

Namun hujan sampai saat ini belum turun di Pulau Jawa. BMKG mengeluarkan prediksi musim hujan di Jawa akan mulai turun pada akhior Oktober atau awal November.

“Wilayah yang akan mengalami musim hujan lebih dulu adalah wilayah yang berada di sebelah utara khatulistiwa. Seperti Sumatera Barat, Riau, itu di bulan September sudah hujan,” jelas Dwikorita.

Sedangkan wilayah yang akan mengalami prediksi musim hujan mulai bulan Oktober, kata dia, antara lain Provinsi Jambi, Sumatera Selatan bagian utara, sebagian Kalimantan Barat, dan Sebagian Kalimantan Timur.

Adapun Pulau Jawa, lanjut Dwikorita, masuk dalam prediksi musim hujan di awal November berbarengan dengan beberapa wilayah lain. Itu pun baru sebagian.

Seperti wilayah Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Papua dan sebagian Kalimantan Selatan.

“Itu wilayah-wilayah yang sementara ini kami prediksi akan mengalami musim hujan seiring dengan melemahnya El Nino,” jelasnya.

Baca Juga:2 Pemuda Terlibat Pertarungan Jalanan Usai Mabuk Bareng di Sekitar Taman Kota TasikmalayaSsst! 2 Kode Alam Ini Katanya Bisa Jadi Penanda Musim Hujan Segera Tiba

Dwikorita Karnawati juga menyebut jika saat ini fenomena El Nino dan La Nina yang menyebabkan kemarau basah sudah mengarah pada fase moderat dan akan terus melemah hingga April 2024.

Ia menuturkan bahwa El Nino akan terus melemah hingga Maret dan diprediksi hilang total setelah sampai di bulan April 2024.

0 Komentar