Polemik Sat Linmas dengan Lurah Muktisari Kota Banjar Disebut karena Ada Miskomunikasi

Sat Linmas
Lurah Muktisari Asep Intan Yuliana (kemeja biru) mendengarkan keluhan Anggota Linmas. (Yulianto/Radartasik.id)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Lurah Muktisari Asep Intan Yuliana menyebut polemik dengan Sat Linmas berawal dari kesalahpahaman atau miskomunikasi.

Kesalahpahaman itu saat menerangkan soal perubahan skema laporan administrasi berupa insentif piket dari tunai menjadi non tunai. Hal itu yang berusaha disampaikan kepada para anggota Sat Linmas Kelurahan Muktisari Kota Banjar.

“Miskomunikasi ini bermula karena adanya perubahan skema laporan administrasi berupa insentif piket dari tunai menjadi non tunai,” kata Lurah Muktisari Asep Intan Yuliana, Rabu 8 November 2023.

Baca Juga:Parkir di Objek Wisata Pangandaran Dipisah dari Tiket Masuk Dinilai Bisa Jadi SolusiLapak Pedagang di Cijulang Pangandaran yang Rusak Terhempas Helikopter Diperbaiki

“Kemudian, dijelaskanlah ke perwakilan Linmas yang menanyakan hal itu. Walaupun sebenarnya hal ini sudah berjalan dari sejak lama dan kami meneruskan,” sambungnya.

Kata dia, saat memberikan pemahaman berulang-ulang oleh dirinya dan sejumlah pihak yang hadir bahwa tidak ada pemotongan apapun mengenai insentif piket anggota Linmas. Hanya perubahan skema.

Saat itu, secara tidak sengaja dirinya mengeluarkan nada tinggi dan intonasi yang dianggap arogan. Perwakilan dari Sat Linmas yang diundang merasa tak terima kemudian perselisihan terjadi hingga menyebar luas di kalangan Linmas dan masyarakat.

“Saya akui bahwa mungkin ada perkataan maupun cara penyampaian yang kurang berkenan ke anggota Linmas. Saya pribadi memohon maaf kepada anggota Linmas,” ungkapnya.

“Alhamdulillah saat pertemuan kemarin yang digelar secara internal dari siang hingga sore hari itu para Linmas sudah memahami dan mau memaafkan atas segala sesuatu yang dengan tidak senagaja dilakukan belum lama ini,” tambah Asep.

Asep menjelaskan, perihal pemecatan terhadap enam orang anggota Sat Linmas saat pertemuan pertama tidaklah benar.

Dirinya hanya menyodorkan surat pengunduran diri apabila memang kurang berkenan menerima insentif piket kantor kelurahan.

Baca Juga:Update! Kasus Skandal ASN Kota Banjar, Sanksi Belum Diberikan, Tim Masih Persiapkan AdministrasiMuncul Opsi Penarikan Parkir Dipisah dengan Tiket Masuk Pantai Pangandaran

Saat pertemuan itu tidak diisi, karena memang tidak bermaksud adanya pemecatan.

“Justru saya sangat membutuhkan anggota Linmas. Terlebih sebentar lagi kita akan menghadapi Pemilu, dan peran Linmas itu penting. Bahkan kita masih membutuhkan tambahan Linmas, jadi tidak mungkin saya melakukan pemecatan,” tuturnya.

0 Komentar