Pentaskan Naskah “Lautan Bernyanyi” Sutradara Bode Riswandi Padukan Pertunjukan Konvensional dan Modern

naskah
Lautan Bernyanyi dipentaskan di Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya (GKKT). (Ayu Sabrina B/Radartasik.id)
0 Komentar

Bode juga menjelaskan bahwa para pemain, diarahkan khusus sebelum pementasan “Lautan Bernyanyi” ini. Banyak fenomena kebudayaan Bali yang harus dipahami, hingga melakukan olah sukma dengan masing-masing peran.

“Ada perlakuan khusus, karena para pemain tubuhnya bukan tubuh orang Bali tetapi Priangan atau suku Sunda. Setidaknya, untuk pementasan ini mereka membuka referensi tentang peristiwa kebudayaan di Bali, kemudian kepercayaan di Bali, tentang Leak, kawin merangkak atau kawin lari itu. Mereka belajar itu sampai ke mengetahui strata brahman dan sebagainya,” jelas Bode.

“Salahnya awak kapal dalam cerita itu, mencuri perempuan dari kelas Brahma. Itu dipelajari sampai kepada sosio-kultural dan antropologi juga dipelajari,” tambahnya.

Baca Juga:Pejalan Kaki Terpinggirkan, Trotoar di Sekitar Taman Lokasana Ciamis Ini Disesaki TiangPosko Caleg DPR RI di Kabupaten Ciamis Terbakar Jumat Pagi

Legion 28 berkolaborasi dengan Teater 28 Universitas Siliwangi, menggelar pementasan “Lautan Bernyanyi” karya Putu Wijaya dengan menjual 2200 tiket untuk apresiator umum.

Riski Nang Bayu Koi, pimpinan produksi, menerangkan semula pertunjukan hanya akan digelar dua hari dan empat kali pementasan. Namun, berdasarkan permintaan yang membludak dirinya memutuskan untuk membuka studio pementasan selama 3 hari dalam 9 kali pentas.

“Awalnya kita hanya dua hari, setelah melihat antuasia apresiator kami tambah jadi 9 kali pentas. Kami memastikan menjamu para artis dengan baik, menjamin kesehatannya mulai dari makanan, vitamin, dan juga istirahatnya,” ujar perempuan yang akrab disapa Koi itu.

Dalam pementasan di GKTT ini, Legion 28 yang merupakan alumni dari Teater 28 Unsil itu memutuskan untuk berlakukan “Double Cast” untuk melangsungkan tiga kali pentas dalam sehari itu.

“Itu kami lakukan dengan anggota-anggota muda di Teater 28, kita mix juga. Soalnya kan ini dialog penuh, kami memastikan agar pertunjukkan bisa optimal dan tersampaikan pesannya ke apresiator,” pungkasnya.

Naskah Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya ini, menceritakan tentang pengalaman panjang menjadi pelaut. Bagi si kapten pupus sudah, ketika anak buah Harimau Laut melanggar mitos yang berlaku di Sanur.

0 Komentar