Pemkab Pangandaran Mengalami Defisit Anggaran, Ini Alasan Bupati Pilih Pinjam ke Bank

pendapatan daerah sektor pajak
Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata
0 Komentar

PANGANDARAN, RADSIK – Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata angkat bicara soal defisit yang dialami Pemkab Pangandaran. Pihaknya pun di hadapkan dengan dua pilihan untuk mengatasi hal itu.

“Pilihannya hanya dua, hanya menggunakan uang seadanya dengan risiko visi misi yang ada dalam RPJMD tidak tercapai, kemudian pilihan kedua mengambil langkah-langkah agar program bisa tercapai,” katanya, Senin 11 September 2023.

Pemkab Pangandaran pun akhirnya memilih opsi kedua, yakni mengajukan pinjaman ke bank. “Ya seperti orang bijak, pilihalah yang paling menguntungkan masyarakat,” ucapnya.

Baca Juga:3 Posisi Kepala Dinas di Kabupaten Pangandaran Akhirnya Terisi, Berikut Nama-NamanyaAda Penyesuaian Tarif, Pelanggan PDAM Kota Banjar Kaget Melihat Tagihan

H Jeje Wiradinata mengatakan dengan rencana tenor pinjaman yang cukup panjang, tidak pasti akan membebani APBD tahun-tahun berikutnya. “Dan juga tidak akan membebani bupati selanjutnya,” jelasnya.

Sebelumnya, Kabupaten Pangandaran juga sempat melakukan pinjaman ke bank, namun dengen tenor jangka pendek. “Kalau jangka panjang tidak akan membuat pengap,” ucapnya.

Ia mengatakan untuk menutupi cicilan dalam jangka waktu 10 tahun tidak akan berat. “Dengan pendapatan dari pintu tol gate juga selesai, kemudian dari kebersihan dan juga parkir,” jelasnya.

Dirinya meyakini tahun 2024 keuangan di Kabupaten Pangandaran segera pulih. “Insya Allah akan berjalan normal lagi,” katanya.

Pemkab Pangandaran Alami Defisit Hingga Rp 351 Miliar

Sebelumnya, Kabupaten Pangandaran mengalami defisit anggaran hingga Rp 351 miliar. Pemkab Pangandaran pun berencana mengajukan pinjaman ke bank.

“Makanya kita pinjam ke bank untuk jangka panjang,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran M Taufiq menyebut kepada wartawan di Gedung DPRD Kabupaten Pangandaran belum lama ini.

Menurutnya, jangka waktu atau tenor pinjaman sekitar 10 tahun. “Iya memang cukup panjang untuk pinjamannya ini,” ucapnya.

Baca Juga:Retribusi Parkir Kini Pakai Barcode, Kolektor Wajib Menyetor Secara DigitalKeterwakilan Perempuan di KPU Masih Rendah, Timsel Dorong Mereka Agar Bisa Go Public

Kata dia, saat ini untuk rencana peminjaman jangka panjang sedang dikoordinasikan dengan pusat. “Iya harus ada persetujuan ke Bappenas, Kementerian Keuangan,  Mendagri dan katanya pemerintah sudah berkoordinasi, katanya disetujui,” ujarnya.

Kata dia, penyebab defisit anggaran dikarenakan dampak Covid-19 lalu. “Jelas awal mulanya dari Covid-19, sehingga keuangan pun terganggu,” jelasnya. (*)

0 Komentar