Pedagang Pertanyakan Nasib

Pedagang Pertanyakan Nasib
PORAK PORANDA. Warga pasar membereskan sisa-sisa kebakaran di Blok C Pasar Tradisional Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, Senin (19/12/2022). Mereka berharap pemerintah segera bergerak menanganinya. RANGGA JATNIKA/RADAR TASIKMALAYA
0 Komentar

Di sisi lain pihaknya juga memahami kebutuhan para pedagang yang harus tetap berjualan untuk bisa mencari nafkah. Pihaknya akan membahas tersebut untuk bisa memberikan solusi alternatif kepada para pedagang. “Kami akan berpikir keras bagaimana pedagang di Ciawi ini bisa tetap berdagang,” katanya.

Penanganan Masih Dirumuskan

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya Iwan Ridwan mengatakan sedang dikoordinasikan terkait kerugian fisik dan lainnya. Termasuk dalam penanganan setelah kebakaran.

“Untuk penyebab kebakarannya sendiri, kami tidak berhak memberi keterangan. Sebab, itu ranah pihak kepolisian untuk mengungkapnya. Terkait penyebabnya, sepenuhnya ke pihak kepolisian yang sampai saat ini masih terus melakukan penyelidikan dan kami terus berkoordinasi,” ujarnya, Senin (19/12/2022).

Baca Juga:Pemilihan Model Menuai KritikTak Perlu Ada Panggung di Pedestrian

Iwan menjelaskan, bahwa pihaknya sedang melakukan tiga langkah penanganan Pasar Ciawi. Salah satunya membenahi sistem keamanan pasar. Pasar Ciawi itu termasuk salah satu pasar yang DED-nya diubah. Sebab, di situ harus ada pembenahan-pembenahan mulai dari instalasi listrik dan lainnya. “Alasan Pemkab Tasikmalaya memasukkan pem­be­nahan instalasi listrik, karena pada kebakaran yang pertama dan kedua dugaan penyebabnya sa­ma dari sana. Makanya di setiap ada kejadian ke­ba­karan dugaannya dari korsleting listrik,” ujar dia.

Iwan juga menyebutkan, Pasar Ciawi me­mang harus direvitalisasi, semen­tara salah satu syarat pengajuannya ada­­lah kejelasan DED. Sementara itu, hasil perubahan DED Pasar Ciawi sudah diajukan ke pemerintah pusat.

“Pascakebakaran itu, dilakukan pendataan kerugian masing-masing pedagang di Blok C yang berjumlah 158 kios. Tim dari lapangan mengecek juga ada jualan komoditas apa saja di Blok C itu,” ucapnya.

Di Blok C itu, kata Iwan, merupakan tempat toko kelontong, sebagian ada yang berjualan sembako dan sayuran dan ada juga yang jual pakaian ataupun yang lainnya. Aktivitas jual-beli di Blok C, menurutnya tidak sampai mengganggu petugas lain yang sedang mencari penyebab terjadinya kebakaran.

“Kita juga akan merumuskan rencana menangani nasib para pedagang. Paling tidak ada dua pilihan penanganan. Pertama merelokasi para pedagang ke tempat lain. Kedua menempatkan para pedagang pada kios-kios kosong yang tersedia di Blok C,” kata dia menegaskan. (rga/obi)

0 Komentar