Oleh-Oleh Idaman Keluarga, Dodol Garut dan Kerupuk Kulit Laris Manis Selama Lebaran 2024

oleh-oleh khas kabupaten garut
Pedagang oleh-oleh di sekitar Alun-Alun Tarogong Kaler Kabupaten Garut melayani konsumen, Minggu, 21 April 2024. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Lebaran selalu menjadi berkah tersendiri bagi para penjual oleh-oleh khas Kabupaten Garut seperti dodol garut, kerupuk kulit dan burayot. 

Para pedagang oleh-oleh menyambut pembeli melebihi hari-hari biasanya, khususnya pedagang di sekitaran Alun-Alun Tarogong Kaler atau Jalan Otista Kabupaten Garut.

Salah seorang penjual oleh-oleh khas Garut, Uus Surahman mengatakan, selama musim libur Lebaran terjadi peningkatan pembeli. 

Baca Juga:Persigar Garut Evaluasi Kekalahan Melawan Persikas Subang di Laga Uji Coba Jelang Liga 3 NasionalPKL di Wilayah Perkotaan Garut Menolak Direlokasi, Ini Alasannya

”Alhamdulillah selama musim libur Idul Fitri ada peningkatan untuk jual oleh-oleh di Garut,” ucapnya kepada Radartasik.id, Minggu, 21 April 2024.

Meskipun mengalami peningkatan pengunjung, ia tidak bisa memastikan berapa persen kenaikannya. 

”Cuma secara pasti berapa persen naiknya kita juga gak bisa memastikan, yang pasti ada peningkatan,” tutur Uus.

Selama musim libur Lebaran, Jalan Otista memang menjadi jalur utama arus mudik. 

Menurut Uus, peningkatan kunjungan terjadi mulai dari H+1 sampai H+4  Lebaran. 

”Dari H+1 sampai H+4 selama cuti ASN (aparatur sipil negara, red) yang paling meningkat itu saya kira,” ujar Uus.

Kabupaten Garut selain terkenal dengan wisatanya juga terkenal dengan oleh-olehnya. Seperti dodol garut dan kerupuk kulit.

Baca Juga:Masuk Bursa Pilkada, Koordinator Relawan Komando Gibran Priangan Timur Jawab BeginiHati-Hati Banjir, Aliran Sungai Ciparay Kabupaten Garut Kembali Dipenuhi Sampah

Produk olahan kulit dan dodol ini menjadi primadona pemudik. ”Kalau produk sudah pasti dodol garut sama kerupuk kulit barang kali kalau ditambah dodol picnic sama chocodot,” katanya.

Ia mengatakan mayoritas pengunjung yang datang merupakan luar Kabupaten Garut, mulai dari Bandung, Purwakarta, Karawang, Jakarta, dan Lampung.

Uus menerangkan, sangat terlihat perbedaan saat hari biasa dan hari libur. Saat hari biasa menunggu satu pengunjung cukup susah, tetapi hari libur pengunjung cukup banyak.

Ia berharap kepada pemerintah agar terus mempromosikan oleh-oleh khas Garut sehingga para wisatawan bisa berkunjung ke Kabupaten Garut. 

”Dari pihak pemerintah untuk memperjuangkan bagaimana supaya Garut itu banyak dikunjungi wisatawan dan pada akhirnya kalau pulang membeli oleh-oleh,” tuturnya. (Agi Sugiana)

0 Komentar