Melalui sosialisasi pemahaman stunting, kata dia, kepada para calon pengantin ini yang belum banyak dilakukan, karena stunting itu fokus biasanya kepada balita, bayi dan ibu hamil.
“Nah kalau dalam kegiatan ini, penanganan stunting pada calon pengantin, diharapkan menjadi sebuah inovasi terbarukan,” kata dia.
Sebagai upaya pencegahan dan pengentasan kasus stunting dari usia dini, maka Capres ini bisa menjadi salah satu solusinya. Dia menambahkan, untuk kegiatan yang dilaksanakan bekerja sama di Puskesmas Indihiang, dan stakeholder terkait lainnya, diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat.
Baca Juga:Home Concert Gali Talenta Bermusik, Simphony Music School Tasikmalaya Cetak Musisi MudaSDN Galunggung Tasikmalaya Lepas 172 Lulusan, Ada yang sudah diterima di SMP Jalur Prestasi
“Sehingga kalau nanti puskesmas berhasil melaksanakan program Capres ini bisa direplikasi di wilayah kerja puskesmas yang lain juga atau kecamatan lain,” tambah dia.
Penanggung Jawab Program dari Puskesmas Indihiang Tine menambahkan, program Capres yang dilaksanakan oleh mahasiswa ilmu kesehatan Universitas Siliwangi ini sangat membantu dalam hal penyampaian pengetahuan pencegahan stunting terhadap para calon pengantin. “Optimis bisa menekan angka stunting, karena awal mula nya bisa di mulai diberikan pemahaman kepada para calon pengantin ini,” ujar dia.
Dengan cara memberikan arahan dan edukasi tentang stunting ini, pemerintah atau puskesmas merasa terbantu, agar masyarakat bisa terhindar dari terkena stunting.
“Insya Allah program ini sangat bagus dan bisa membantu menekan tingkat kasus stunting di wilayah Kecamatan Indihiang khususnya,” paparnya.
Untuk program Capres ini ke depannya bisa di jalankan di Puskesmas Indihiang, dan berkolaborasi dengan program yang dibawa oleh mahasiswa ilmu kesehatan Universitas Siliwangi ini. (dik)