Mahasiswa Diimbau Tak Cueki Potensi Konflik Lintas Agama

Diskusi konflik lintas agama
Mahasiswa lintas agama berfoto bersama usai diskusi. Foto: IST
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Mahasiswa harus tampil terdepan dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Tak terkecuali konflik agama yang mungkin saja bisa terjadi apabila tidak ada penanganan pencegahan yang baik.

Pada hari Sabtu (18/11/2023), sejumlah mahasiswa lintas agama diajak berkumpul oleh kelompok Keluarga Masa Depan Cerah (MDC) untuk berdialog dalam diskusi bertajuk Youth Empowerment for Conflict Resolution, di Jalan Tarumanagara.

Pimpinan Keluarga MDC Tasikmalaya dan FORB Mediator Dr Munandar B Marpaung STH MPd K, menjelaskan di Indonesia konflik yang terjadi kerap didasari kepentingan. Seringkali masukan yang diberikan pada mereka yang bertikai, kurang relevan meski terpaksa diikuti.

Baca Juga:From The River to The Sea dan Tagar #PrabowoArogan Menggema di Medsos XGalang Dana untuk Israel, Pria Ini Dekati 50 Miliarder Dunia

“Nah saya melihat, ini penting di kalangan mahasiswa karena mereka akan menemukan masalah atau konflik, dimana mereka perlu keterampilan untuk bermediasi dengan baik menyelesaikan konflik tersebut,” ujarnya.

Ia menyebut, selama 17 tahun tinggal di Kota Tasikmalaya dirinya tidak pernah menemukan konflik lintas agama yang bisa merusak tatanan kehidupan masyarakat. Meski demikian, dialog dan diskusi itu merupakan upaya preventif pencegahan, supaya ketika terjadi, paling tidak generasi muda khususnya para mahasiswa bisa menjadi agen perdamaian

“Makanya kami mengajak dan mencoba membuka mata mahasiswa, bahwa sesungguhnya mereka hadir ditengah masyarakat, kapan saja dan dimana saja, mereka akan menemukan konflik. Jangan jadi pribadi yang cuek atau tidak mau tahu, tapi harus turut ambil bagian, minimal bisa melakukan proses pramediasi. Jika tidak mampu, baru serahkan kepada mediator profesional,” paparnya.

Ia menambahkan, mahasiswa perlu dibekali keterampilan didalam bermediasi. Saat ini di Tasikmalaya belum ada satu komponen mahasiswa lintas agama yang bisa berperan dalam memediasi setiap konflik yang terjadi.

“Kami berharap, ini menjadi cikal bakal untuk menumbuhkan kecintaan di tengah perbedaan satu dengan yang lainnya,” kata dia.(Firgiawan)

Baca berita dan artikel lainnya di google news

0 Komentar