Kudeta Ulama? KH Ate Musodiq Menilai Pemberhentiannya Sebagai Ketua MUI Kota Tasikmalaya Janggal

Kudeta ulama MUI Kota Tasikmalaya KH Ate Musodiq
KH Ate Musodiq dan U Aziz Muslim memberikan keterangan pers terkait pemecatannya dari jabatan ketua MUI Kota Tasikmalaya, Rabu (9/8/2023)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – KH Ate Musodiq menilai ada gerakan kudeta ulama dalam pemberhentiannya sebagai Ketua MUI Kota Tasikmalaya. Pasalnya ada kejanggalan dari mekanisme pemberhentian yang terjadi.

KH Ate Musodiq menyampaikan klarisifkasi kepada awak media di rumahnya, Rabu (9/8/2023). Dari mulai kedatangannya ke Al-Zaytun sampai sikapnya soal pemberhentian sebagai Ketua MUI.

Soal adanya SK pemberhentian, KH Ate menilai aneh karena sebelumnya SK penunjukkannya sebagai Ketua MUI dikeluarkan oleh MUI pusat. Seharusnya, SK pemberhentian pun dikeluarkan oleh MUI pusat. “SK (ketua) saya dari MUI pusat, mengapa diberhentikan oleh MUI Jawa Barat,” ucapnya.

Baca Juga:Surat Suara Tanpa Foto Caleg, Kualitas Pileg 2024 Tidak MaksimalBegini Respons KH Ate Setelah Resmi Dipecat Sebagai Ketua MUI Kota Tasikmalaya

Ditambah lagi MUI Jawa Barat menunjuk Plt Ketua sebagai penggantinya. Menurutnya tidak ada dasarnya Ketua MUI Jawa Barat menunjuk Plt. “Enggak ada istilah Plt,” ucapnya.

Secara fisik, SK pemberhentian itu pun belum dia terima secara resmi. Karena dia mengetahui ada SK itu dalam bentuk PDF yang diunggah di grup whatsapp.

Menurutnya hal ini cukup membingungkan karena dia tidak diberi tahu apa yang menjadi kesalahannya. Karena tentunya pemberhentian itu seharusnya memiliki dasar yang jelas sesuai AD/ART. “Pasalnya yang mana dasarnya apa, Kalau tidak sesuai saya enggak akan mundur,” tuturnya.

Pihaknya pun menyesalkan pengurus sikap MUI Kota Tasikmalaya yang mengambil langkah tanpa ada komunikasi terlebih dahulu. Bahkan tiba-tiba merekomendasikan pemberhentian tanpa ada konfirmasi apapun. “Tidak tabayun, tidak menanya, langsung dipecat di medsos. Itu adalah sebagai kudeta ulama,” katanya.

Di luar persoalan regulasi, lanjut KH Ate, ulama memiliki nilai-nilai yang harus dijaga. Maka dari itu selayaknya bisa saling menjaga satu sama lain. “Antara ulama dengan ulama harus menjaga marwah ulamanya,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama juru bicara keluarga KH Ate, U Aziz Muslim menjelaskan bahwa dia bersama KH Ate merupakan bagian dari tim penelitian Al-Zaytun. Tim penelitian tersebut terdiri dari 8 orang. “Termasuk saya sendiri,” ucapnya.

0 Komentar