TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya Enan Suherlan mendukung upaya pemkot melakukan pembenahan ataupun aksi bersih-bersih menjelang penilaian Adipura.
Hanya saja ia meminta aksi itu jangan hanya sebatas hendak penilaian Adipura saja. Tapi berlanjut sampai masa setelahnya.
“Tasik Resik, city branding, dengan adanya penilaian adipura mesti jadi momentum penyemangat untuk berbenah. Energinya positif dan bagus, pemkot memberi contoh, tempat sampah disediakan di dinas-dinas itu bagus. Tinggal bagaimana merembes ke publik,” kata Enan kepada Radar, Kamis (31/8/2023).
Ia juga meminta selain aksi bersih-bersih, pemerintah juga menggelar sosialisasi kepada seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya dan memberikan edukasi tentang kebersihan.
Baca juga: LPLHI Menilai Pemkot Tasikmalaya Terlalu Grasak-Grusuk Demi Adipura
Sehingga semangat bersih-bersihnya bisa menular kepada masyarakat dan membuat mereka ikut terlibat.
“Mumpung ada momentumnya. Jadi gerakan kesadaran tak cuma dirasakan di elit pemerintah saja,” kata Politisi PAN itu.
Anggota dewan yang hobi motoran ini meminta spirit pembenahan kebersihan jangan pasang-surut. Apalagi, pasca penilaian Adipura rampung, agar tidak seolah hanya mengejar nilai saja.
“Betul, kita sono (kangen, Red) belasan tahun gak ada Adipura. Meski itu hanya reward saja, namun proses tanggungjawab terhadap lingkungan, pasca penilaian harus dijaga. Merebut lebih mudah, daripada mempertahankan,” paparnya.
Baca juga: Ini Kata Warga Kota Tasikmalaya Soal Upaya Meraih Penghargaan Adipura 2023, Pantaskah Kita?
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Muslim MSi menambahkan sejatinya gerakan pembenahan lingkungan tersebut, bertujuan baik.
Hanya saja diharapkan tidak sampai memaksakan OPD bergerak tanpa didasari perencanaan dan penganggaran dalam upaya mengejar Adipura.
“Bagus tujuannya cuman jangan jadi bebani OPD saja, kalau tanpa perencanaan kasihan,” jelasnya. (igi)