Komisi II Sidak RSUD Kota Banjar

Komisi II Sidak RSUD Kota Banjar
SIDAK. DPRD Kota Banjar melakukan komunikasi dengan RSUD dan PMI Kota Banjar.
0 Komentar

Sebelumnya, kata dia, RSUD selalu pesan di PMI Kota Banjar. Sisa kebutuhan yang tidak bisa disanggupi PMI Kota Banjar diambil dari luar daerah. Menurut dia, itu bentuk koordinasinya. “Setiap pemesanan kita selalu kesini (PMI Banjar) dulu. Ketika pemesan kesini dan berapa yang mereka sanggupi dan sisanya kita beli dari luar,” katanya.

“Dulu pernah bertemu dengan PMI tetapi tidak tertulis. Bahwa rumah sakit ingin kemana (beli darah) apakah PMI yang mengambil atau rumah sakit? Sok (silakan) aja rumah sakit. Tapi itu tanpa tertulis/tidak tertulis,” ungkap Agus Budiana saat ditemui di lobi ruang tunggu manajemen RSUD Kota Banjar.

Agus menjelaskan, sekarang RSUD ambil sendiri. “Intinya jangan sampai persediaan kami di rumah sakit kosong. Tidak ada niat apapun, tidak ada maksud apapun, kita hanya berusaha agar setiap pasien yang membutuhkan darah itu terlayani. Ketika kita disini kurang, kita ambil dari luar. Secepatnya, seperti itu,” ucapnya.

Baca Juga:Dewan Pertanyakan Anggaran Hari JadiBaru Sosialisasi, Belum Eksekusi

Melihat situasi ini, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan PMI Kota Banjar. Karena disitu bisa dilakukan adendum manakala ada hal-hal yang tidak sesuai. “Secapatnya kita akan berkomunikasi dengan PMI. Apakah MoU ini kita perbaiki atau kita lanjutkan,” katanya.

Ia mengakui komunikasi antara RSUD dan PMI Kota Banjar kurang baik. Pihaknya akan memperbaiki itu sehingga tidak timbul permasalahan yang sama dan lainnya.

“Sebetulnya yang jadi masalah kemarin itu sebetulnya komunikasi. Insya Allah kita perbaiki komunikasi. Dengan MoU yang ada pun kita bisa berjalan sebetulnya asal dengan komunikasi yang baik. Itu saja, komunikasi yang kurang,” tandasnya. (cep) [/membersonly]

Laman:

1 2
0 Komentar