Keinginan Pemkot Tasikmalaya Buka Rute Kereta Api Tasik-Jakarta Belum Direspon PT KAI

kereta api
Warga mengakses pemesanan tiket kereta api Tasikmalaya-Jakarta melalui smartphone, Senin (15/1/2024). (Firgiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pj Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah pernah menyampaikan permintaan dibukanya perjalan Kereta Api (KA) Tasikmalaya-Jakarta kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat berkunjung ke Kota Tasik 30 Desember 2023.

Kala itu Menhub menyatakan telah menyampaikan permohonan tersebut kepada PT KAI.

Namun, hingga saat ini Pemerintah Kota Tasikmalaya belum mendapat kepastian dari PT KAI. Apakah pembukaan rute perjalanan langsung Tasikmalaya-Jakarta itu dimungkinkan atau tidak. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya H Asep Maman Permana mengaku masih menindaklanjuti keinginan tersebut kepada kementerian terkait dan PT KAI.

Baca Juga:Tak Lagi Nyaman, Berjalan di Trotoar Kota Tasikmalaya Kini Makin Banyak RintangannyaPemkot Tasikmalaya Ingin Manfaatkan Aset Milik Kabupaten Sebagai Penghasil PAD, Boleh Gak Ya?

“Kita menindaklanjuti lagi hasil usulan permohonan tiga pekan lalu ke pihak-piakterkait, sebab kalau melihat respons Pak Menhub terhadap Pj wali kota saat pertemuan beberapa waktu lalu memang setuju saja rute relasi ini direalisasikan untuk beroperasi,” kata Asep kepada Radar, Senin (15/1/2024).

Menurutnya secara kasar banyak masyarakat Tasikmalaya dan sekitarnya yang membutuhkan rute perjalanan langsung kereta api tersebut untuk memangkas perjalanan darat dan layanan yang nyaman di kelas eksekutif. Namun, PT KAI belum memberi jawaban.

“Karena kalau dibilang butuh, demand pasti ya banyak kalau pun secara kasat mata analisa kami tentu akan banyak diminati,”  tuturnya.

Namun, lanjut dia, jika melihat kondisi hari ini, perjalanan kereta api dari Tasikmalaya ke Jakarta menggunakan Kereta Serayu Relasi Purwokerto-Pasar Senen, jumlah penumpangnya masih relatif sedikit. Hal ini diduga akibat berbagai faktor. Salahsatunya tidak ada pilihan selain kelas ekonomi.

“Kenapa sedikit (penumpang Tasikmalaya-Jakarta, Red)? Karena malas juga, sebab harus transit dulu di Bandung tidak langsung sekali jalan. Selain lama, mungkin ribet juga, pindah kereta dan lain-lain. ada proses lah pada intinya. Itu kenapa belum menjadi alternatif utama moda transportasi sehingga relatif sedikit dalam melayani penumpang yang ada sekarang,” telaah mantan Kepala Diskominfo itu memaparkan.

0 Komentar