TASIK, RADSIK – Jurnalis Radar Tasikmalaya Lisna Wati meraih juara 1 dalam lomba jurnalistik Gapura Jawi (Galuh Sukapura Jelajah Wisata dan Kuliner) kategori jurnalis media cetak dan online yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya. Penghargaan diberikan di Ballroom The Trans Luxury Hotel Bandung, Minggu (11/12/2022).
Tak kalah membanggakan, tim Radar Tasikmalaya TV juga meraih juara 3 kategori jurnalis media televisi dalam ajang yang sama. ”Saya sangat bangga bisa meraih juara di ajang bergengsi yang digelar Bank Indonesia,” ujar Lisna kepada Radar, Senin (12/11/2022).
Penghargaan ini menjadi semangatnya untuk terus berkarya, khususnya dalam mengangkat berita-berita ekonomi dan bisnis yang berkualitas. ”Berangkat dari semangat untuk berkontribusi memajukan ekonomi mikro di Priangan Timur, saya mengikuti lomba jurnalistik BI ini,” kata Lisna yang sudah berkiprah sebagai jurnalis selama 13 tahun ini.
Baca Juga:Mau VotingWarga Ampera Dibacok Geng Motor
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Sejak awal berkarier, jurnalis perempuan berusia 32 tahun itu concern mengangkat berita seputar perekonomian di Priangan Timur, seperti kiprah UMKM, perusahaan, perbankan, lembaga dan lain-lain.
”Menulis berita ekonomi menjadi keseharian saya, adanya lomba yang digelar BI ini merupakan apresiasi bagi kami para jurnalis ekonomi. Apalagi dinobatkan sebagai juara pertama, itu adalah pengakuan bahwa karya kita layak dan punya pengaruh di hadapan publik,” katanya.
Dalam lomba ini, Lisna menulis karya dengan tema Ekonomi Berbasis Pesantren. Judul karyanya yakni Mandiri Ekonomi, Ponpes Amanah Melesat: Budidaya Bioflok, Ikan Berlimpah dan Dulang Rupiah.
”Pesantren menjadi kekuatan yang penting dan strategis dalam menggerakkan perekonomian nasional dan daerah. Di Kota Tasikmalaya ini terdapat banyak pesantren yang menyimpan potensi ekonomi luar biasa, makanya saya mengulik tulisan tentang itu,” ujarnya.
Lisna mengambil riset liputan di Pondok Pesantren Amanah Sambongjaya Kota Tasikmalaya. Ponpes tersebut mengembangkan budidaya ikan dan lele dengan sistem bioflok. Dengan program pangan mandiri tersebut, Ponpes Amanah mampu memenuhi kebutuhan pangan mandiri juga meningkatkan pendapatan pesantren. Bahkan aktivitas ternak ikan tersebut dapat membantu mengendalikan inflasi.