Jumlah Penderita Thalasemia di Kabupaten Ciamis Terus Meningkat, Terbaru Bertambah 7 Bayi dan Balita, Ternyata Ini Penyebabnya

donor darah untuk thalasemia di kabupaten ciamis
Warga mendonorkan darah pada kegiatan yang diselenggarakan Doervoer di Pendopo Ciamis. (foto: Iman S Rahman)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Jumlah penderita thalasemia di Kabupaten Ciamis tiap tahun terus meningkat.

Itu diungkapkan oleh Nisa (34), salah seorang anggota Perhimpunan Penyintas Thalasemia Indonesia (PPTI) di Kabupaten Ciamis.

Nisa menyebut jika dalam hal Thalasemia Ciamis adalah peringkat ketiga terbanyak di Jawa Barat.

Baca Juga:Kasus Pelecehan Seksual di Ciamis Sudah Masuk Kategori Darurat, Mulai dari Guru Cabuli 12 Murid Sampai Ayah Hamili AnakSoal Rotasi Mutasi Pejabat, Ulama Berikan Saran Ini kepada Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah

“Tiap tahun naik jumlah kita (penyintas Thalasemia, Red) sekarang dari mulai anak- anak sampai dewasa dan orang tua sampai 180 orang kalau yang dewasa 60 orangan,” paparnya disela kegiatan donor darah di Pendopo Ciamis, Selasa (4/7/2023).

Dia mengatakan bahwa baru-baru ini penderita Thalasemia di Kabupaten Ciamis bertambah 7 orang.

Terdiri dari bayi dan balita. Ada yang masih berusia enam bulan, delapan bulan, sampai setahun.

Thalasemia adalah penyakit yang disebabkan adanya kelainan pada darah. Sebuah faktor genetika, dimana orang yang memiliki gen thalasemia bertemu atau menikah dengan pasangan yang juga membawa sifat thalasemi.

“Bisa saja orang tua tidak sakit, tapi membawa sifat thalasemia kita, yang lahirnya kemungkinan akan punya anak yang sakit kaya kita,” terang dia.

Ia pun mencontohkan bahwa di keluarganya hanya dia saja yang menderita thalasemia. Sementara ayah dan ibunya sehat-sehat saja seperti biasa.

Namun setelah diperiksa ternyata kedua orang tuanya itu membawa sifat thalasemia.

Baca Juga:Sejarah Istana Alhambra di Andalusia, Kerajaan Islam Terakhir di Eropa yang Runtuh Akibat Konflik InternalTernyata, Konsep Hotel Bintang 4 di Tasikmalaya Ini Terinspirasi dari Kerajaan Islam Alhambra di Andalusia

“Yang penting adalah pencegahan, bagaimana caranya thalasemia gak bisa diturunkan, dengan cara menghindari dari pernihakan yang membawa sifat thalasemia. Sebelum nikah itu harus screening dulu,” ucapnya.

“Pada intinya harus periksa sebelum nikah,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu ia pun mengucapkan terimakasih kepada komunitas Doervoer yang selalu menggelar acara donor darah tiap tahun.

Itu karena kebutuhan darah untuk transfusi pada penderita thalasemia juga terus meningkat seiring dengan terus bertambahnya jumlah penderita.

0 Komentar