Fenomena Dualisme Pimpinan di Bappelitbangda Kota Tasikmalaya Diharapkan Tidak Berlarut, Masyarakat Bisa Rugi

dualisme pimpinan bappelitbangda
Kantor Bappelitbangda Kota Tasikmalaya. foto: dok.radartasik.id
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Fenomena dualisme pimpinan di lingkungan Bappelitbangda Kota Tasikmalaya, menyita perhatian masyarakat.

Selain para wakil rakyat, debatabel soal keabsahan Pelaksana harian (Plh) juga membuat publik ikut kebingungan.

Aktivis Islam Tasikmalaya Ustad Iri Syamsuri mengulas belakangan ini fenomena persoalan di persona pejabat tak kunjung mereda.

Baca Juga:Refleksi Peringatan HUT TNI ke-78: Ingat Kembali Jati Diri Prajurit TNIBeredar Penipuan Jual Tiket Pesawat Citilink di Facebook

Terakhir, fenomena Kadis Lingkungan Hidup berseteru dengan Aktivis Lingkungan, menandakan tatakelola ‘dapur Pemkot’ khususnya urusan kepegawaian tak ada perhatian.

“Ini dikembalikan lagi kepada Pj Wali Kota Tasikmalaya sebagai pimpinan. Merespons adanya debatable kaitan pucuk pimpinan Bappelitbangda, apalagi sebelumnya viral juga Kadis dengan aktivis bertikai,” tuturnya kepada Radar, Rabu (4/10/2023).

Harusnya, kata dia, urusan dapur pemerintahan di bawah komando Cheka Virgowansyah bisa lebih efektif.

Sebab ia berlatarbelakang ASN dan cenderung netral tanpa kepentingan. Berbeda dengan pejabat hasil pemilihan yang lebih cenderung politis.

“Pj wali kota kan dia dari pusat. Kekisruhan di Situ Gede kok diam saja. Sekarang pejabat Bappelitbangda dipertanyakan status dan kejelasannya, seolah diam saja,” tanya Ustad Iri.

Harusnya, lanjut dia, kehadiran Pj wali kota bisa melanjutkan kesinambungan pembangunan daerah yang telah digagas dan dijalankan kepala daerah definitif sebelumnya. Bukan malah memicu perdebatan.

“Kalau mengedepankan kepentingan publik, harusnya pimpinan itu memudahkan urusan, meluruskan persoalan. Saat ada masyarakat membutuhkan, contohlah perencanaan Pembangunan mau ke siapa harusnya jangan memicu pertanyaan. Ketika ada dualisme, harusnya citra Pemkot dijaga, pasti tidak kondusif di internal instansinya, secara psikologis para pegawai juga mungkin bersitegang,” paparnya menganalisa.

Baca Juga:Relawan Anak Bangsa Kampanyekan Prabowo, Optimis Bisa Mendulang Suara Besar di Jawa BaratAkhirnya! Pejabat Pemkot Tasikmalaya Hasil Job Fit Dilantik Hari Ini

Apabila kondisi ini dibiarkan terus berlarut, ia khawatir masyarakatlah yang pada akhirnya akan dirugikan. Sebab itu perlu ada penanganan serius terkait berbagai persoalan yang muncul di Kota Tasikmalaya.

“Jadi benar, seolah tak ada wali kota kan. Terbukti adanya kekisruhan di tataran pegawai apapun motifnya. Harusnya ambil insiaitif bertanya ditengah kekisruhan, hadir tampil sebagai pemimpin bagaimana mengayom anak buahnya dan menjembatani keluhan atau pertanyaan publik,” kata pemuka agama pehobi tenis meja itu.

0 Komentar