Disdik Diguyur 11,4 Miliar 

Disdik Diguyur 11,4 Miliar 
PERBAIKAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri 5 Gunungpereng Kota Tasikmalaya mendapatkan bantuan DAK 2022 untuk pembangunan fisik, Selasa (27/12/2022). Fatkhur Rizqi/Radar Tasikmalaya 
0 Komentar

Rp 7,4 Miliar Fisik, Rp 4 Miliar Pengadaan TIK untuk SD

TASIK, RADSIK – Tahun ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) diguyur Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 11,4 miliar. Anggaran itu untuk memenuhi standar pelayanan minimal pendidikan dan perlengkapan dasar siswa.

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Disdik Kota Tasikmalaya Indra Risdianto mengatakan, SD di Kota Tasikmalaya mendapatkan bantuan DAK tahun 2022 sebesar Rp 11,4 miliar. Rinciannya untuk pembangunan fisik Rp 7,4 Miliar dan pemberian atau pengadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Rp 4 miliar.

“Pembangunan untuk fisik yakni rehabilitasi 25 SD dengan perbaikan WC, ruangan belajar, ruangan kepala sekolah, laboratorium dan perpustakaan. Kemudian untuk pemberian TIK terhadap 32 SD berupa komputer, chromebook dan laptop,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga:Kejaksaan Diminta Mengungkap Temuan BaruJangan Beri Uang ke Pengemis dan Anjal

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Lanjut dia, semua sekolah yang mendapatkan bantuan DAK tersebut, tentunya yang memenuhi persyaratan. Yakni ada dokumen perencanaan yang disahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Tasikmalaya. Kemudian, terkonfirmasi oleh aplikasi Kolaborasi Peren­canaan dan Informasi Kinerja Anggaran (Kris­na) dan data pokok pendidikan (Dapodik).

“Kalau sekarang, sekolah untuk mendapatkan DAK harus terkonfirmasi aplikasi Krisna dan Dapodik. Sehingga ketika hanya salah satunya saja tidak bisa muncul untuk mendapatkan bantuan DAK,” katanya.

Maka dari itu, Disdik Kota Tasik­malaya akan melakukan pelatihan ope­rator dan kepala sekolah untuk paham agar mendapatkan ban­tuan DAK. Mulai dari mengisi da­podik dan terkonfirmasi aplikasi Krisna. Termasuk memberikan pema­haman kepada mereka, bahwa un­tuk mendapatkan DAK ini yang seko­lah memiliki kekurangan. Di sisi lain, akreditasi setiap sekolah sudah bagus.

“Padahal kenyataannya di lapangan tidak, sehingga kalau ingin turun bantuan pusat atau Provinsi Jawa Barat. Mestinya sekolah dalam mengisi Dapodik harus sesuai dengan kenyataan, apakah rusak sedang atau berat. Jangan sampai dibaguskan demi mengejar akreditasi tinggi,” katanya, menambahkan.

Efeknya, lanjut dia, karena akreditasi setiap sekolah sudah bagus, sedangkan ruangan masih ada perlunya direhabilitasi. Tahun 2023 untuk bantuan DAK hanya Rp 2 Miliar.  “Sekarang (tahun depan) turunnya sedikit Rp 2 miliar saja. Fisiknya Rp 1,5 Miliar untuk empat sekolah dan TIK Rp 500 juta,” katanya, menjelaskan.

0 Komentar