Rp 7,4 Miliar Fisik, Rp 4 Miliar Pengadaan TIK untuk SD
TASIK, RADSIK – Tahun ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) diguyur Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 11,4 miliar. Anggaran itu untuk memenuhi standar pelayanan minimal pendidikan dan perlengkapan dasar siswa.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Disdik Kota Tasikmalaya Indra Risdianto mengatakan, SD di Kota Tasikmalaya mendapatkan bantuan DAK tahun 2022 sebesar Rp 11,4 miliar. Rinciannya untuk pembangunan fisik Rp 7,4 Miliar dan pemberian atau pengadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Rp 4 miliar.
“Pembangunan untuk fisik yakni rehabilitasi 25 SD dengan perbaikan WC, ruangan belajar, ruangan kepala sekolah, laboratorium dan perpustakaan. Kemudian untuk pemberian TIK terhadap 32 SD berupa komputer, chromebook dan laptop,” ujarnya menambahkan.
Baca Juga:Kejaksaan Diminta Mengungkap Temuan BaruJangan Beri Uang ke Pengemis dan Anjal
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Lanjut dia, semua sekolah yang mendapatkan bantuan DAK tersebut, tentunya yang memenuhi persyaratan. Yakni ada dokumen perencanaan yang disahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Tasikmalaya. Kemudian, terkonfirmasi oleh aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (Krisna) dan data pokok pendidikan (Dapodik).
“Kalau sekarang, sekolah untuk mendapatkan DAK harus terkonfirmasi aplikasi Krisna dan Dapodik. Sehingga ketika hanya salah satunya saja tidak bisa muncul untuk mendapatkan bantuan DAK,” katanya.
Maka dari itu, Disdik Kota Tasikmalaya akan melakukan pelatihan operator dan kepala sekolah untuk paham agar mendapatkan bantuan DAK. Mulai dari mengisi dapodik dan terkonfirmasi aplikasi Krisna. Termasuk memberikan pemahaman kepada mereka, bahwa untuk mendapatkan DAK ini yang sekolah memiliki kekurangan. Di sisi lain, akreditasi setiap sekolah sudah bagus.
“Padahal kenyataannya di lapangan tidak, sehingga kalau ingin turun bantuan pusat atau Provinsi Jawa Barat. Mestinya sekolah dalam mengisi Dapodik harus sesuai dengan kenyataan, apakah rusak sedang atau berat. Jangan sampai dibaguskan demi mengejar akreditasi tinggi,” katanya, menambahkan.
Efeknya, lanjut dia, karena akreditasi setiap sekolah sudah bagus, sedangkan ruangan masih ada perlunya direhabilitasi. Tahun 2023 untuk bantuan DAK hanya Rp 2 Miliar. “Sekarang (tahun depan) turunnya sedikit Rp 2 miliar saja. Fisiknya Rp 1,5 Miliar untuk empat sekolah dan TIK Rp 500 juta,” katanya, menjelaskan.