Di Yamaha Fabio Quartararo Merasa Sendirian

Quartararo
Fabio Quartararo.(MotoGP)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Pembalap Yamaha Fabio Quartararo mengaku merasa sendirian. Itu bukan tanpa alasan, tetapi karena semua masalah yang ada di Yamaha.

Fabio Quartararo berbicara dengan Motorcycle News tentang musimnya saat ini di MotoGP.

Pembalap Prancis ini tengah menjalani mimpi buruk yang sulit untuk diatasi. Karena proyek Yamaha saat ini terjebak dalam siklus masalah. Semua yang mereka hadapi sekarang ini cukup sulit. Dan itulah sebabnya Fabio Quartararo merasa sendirian, tanpa dapat melakukan apa pun, atau meraih hasil yang baik. Harapan semakin pudar bagi pembalap asal Nice tersebut, tetapi masih ada banyak musim yang tersisa dan segalanya bisa terjadi di MotoGP.

Baca Juga:Ketika Marc Marquez Meminta Foto dengan Valentino RossiAlex Rins Terkejut Repsol Honda MotoGP Memilih Joan Mir

“Masalah sebenarnya adalah kami tidak tahu apa yang terjadi dengan motor. Setiap kali saya masuk ke tikungan, saya tidak tahu apakah saya akan keluar dari situ,” jujur Quartararo. “Motor ini terlalu agresif dan terutama, setiap tahun kita kehilangan kekuatan kita. Setahun yang lalu di Jerez, misalnya, saya berjuang sepanjang balapan dengan Bagnaia untuk memenangkan perlombaan. Sekarang tidak mungkin lagi bahkan berpikir untuk melakukannya. Dan Le Mans membuktikannya lebih lagi,” jelas situasinya dengan Yamaha.

Quartararo lebih dari sekadar sendirian

Selain itu, Fabio mengatakan bahwa dia merasa sendirian. Bukan hanya karena tidak memiliki tim satelit tetapi juga karena semua masalah yang ada. “Lebih dari sekadar sendirian. Kami berjuang dan semuanya menjadi lebih sulit, karena kami tidak memiliki data dari pembalap lain. Ducati memiliki delapan pembalap di grid, sedangkan Franco (Morbidelli) dan saya sendirian dan kami benar-benar berjuang.”

“Ducati sangat membantu Pecco, tetapi tanpa Pecco, Ducati tidak akan memenangkan gelar.” “Dalam pertemuan, sering terjadi keheningan, tidak ada yang berbicara,” ungkap Quartararo. “Bahkan hari ini, tidak ada yang tahu mengapa kami begitu berjuang, mengapa motor begitu agresif, dan saya tidak merasakan apa-apa. Dan yang membuat saya semakin marah, tidak ada yang terlihat marah dalam tim. Mereka tenang, tidak ada reaksi,” tambah Quartararo.

0 Komentar