Desa Taraju Masuk 75 Desa Wisata Terbaik Se-Indonesia

ADWI 2023
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat berkunjung ke Desa Taraju pada Kamis (6/4/2023). Desa Taraju Masuk 75 Desa Wisata Terbaik.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Desa Wisata Taraju, Tasikmalaya, Jawa Barat menjadi salah satu dari 75 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 Kemenkraf. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berkunjung ke Desa Taraju pada Kamis (6/4/2023).

Kontur alam Taraju didominasi pertanian atau persawahan, bukit dan sungai serta lahan perkebunan dan perikanan. Desa Taraju memiliki beberapa lokasi potensial yang bisa dikembangkan, yaitu river tubing adalah aktivitas wisata yang dilakukan di medan sungai, aliran irigasi, dan sungai yang mengalir, dilakukan secara perorangan maupun kelompok. Sarana atau alat yang digunakan untuk river tubing adalah ban karet dan life jacket yang dipakaikan kepada wisatawan untuk keselamatan.

Potensi lainnya yakni kuda lumping mulai didirikan tahun 1995, keunikannya adalah penunggang kuda lumping harus memenuhi syarat mengingat atraksi ini memerlukan keberanian, mental dan kemampuan yang mumpuni, sebelumnya harus menjalani ritual khusus. Uniknya lagi kuda lumping akan melakukan hal-hal aneh di luar kebiasaan orang normal seperti, memakan kaca.

Baca Juga:Bangkitnya Ekonomi Dimulai Dari Desa, Kemenkraf Gelar ADWI 2023Peserta JKN Tetap Bisa Akses Pelayanan di Libur Lebaran

Ada juga Kesenian Terbang merupakan kesenian karuhun atau leluhur, yang beranggotakan beberapa orang berpakaian serba hitam khas Sunda (pangsi), dengann instrumen musik tradisional seperti rebana dan dog-dog.

Yang tak kalah menarik, Taraju punya Wisata Edukasi Petik dan Pengolahan Teh bukan hanya sekedar kegiatan yang dilakukan masyarakat sekitar, tapi juga sudah menjadi sebuah budaya, karena kebun teh di Desa Taraju sendiri adalah warisan dari zaman penjajahan Belanda dulu. Kegiatan atraksi ini agar masyarakat Taraju maupun wisatawan tahu proses dari awal petik daun teh hingga menjadi kemasan.

Edukasi Petik dan Pengolahan Kopi dibudidayakan pada masa Orde Baru atau sekitar tahun 1966-2000 di Desa Taraju. Jenis kopi yang dapat tumbuh di wilayah Desa Taraju dan mampu menghasilkan cita rasa kopi yang khas yaitu biji kopi Robusta dan Arabika. Biji Kopi Arabika sendiri sudah mengikuti beberapa eceng dan acara pameran tingkat Kabupaten hingga Nasional, namun Biji Kopi Arabika sendiri sudah sampai ke luar negara yaitu Malaysia dan Jepang.

0 Komentar