Cuaca Buruk, Nelayan Banting Setir

Cuaca Buruk, Nelayan Banting Setir
BERHENTI MELAUT. Para Nelayan di Pantai Pamayangsari sudah hampir dua bulan tidak bisa melaut maksimal karena cuaca buruk, Jumat (27/1/2023). istimewa
0 Komentar

“Insyaallah melihat di google itu kan biasa muncul, mudah-mudahan sekarang hijau tidak merah. Biasanya kalau merah itu anginnya sangat kencang sekali,” kata dia, menambahkan.

Menurut Dedi, jika memaksakan melaut pun hasil tangkapannya tidak akan maksimal. Kalau sedang normal hasil tangkapannya bisa mencapai 10 ton lebih. Kalau cuaca seperti ini, paling banyak satu kuintal ikan yang didapat. “Hasil tangkapan biasanya dijual di pasar ikan, karena nelayan butuh biaya juga. Sekarang pelabuhannya seperti ini, jadi pada berhenti sementara tidak melaut,” kata dia.

Terpisah, Ketua Nelayan Cikalong Jajang Rahmat mengatakan selama tidak melaut penghasilan jelas menurun atau bahkan tidak ada sama sekali. Akhirnya, para nelayan hanya memanfaatkan sisa tabungan yang ada.

Baca Juga:Dewan Sebut Mau Sampai Kapan SelesainyaJalan Derita

Menurut dia, banyak nelayan yang beralih profesi sementara ketika berhenti melaut. Karena mereka membutuhkan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari. Misalnya dengan bekerja serabutan. “Kalau yang mempunyai lahan ada yang berkebun dan bertani,” ucap dia.

Sedangkan bagi yang tidak mempunyai lahan, hanya mengandalkan penghasilan dari jasa perbaikan alat tangkap ikan. “Kalau yang mampu berlayar ke laut menangkap ikan bisa memaksakan tapi hasilnya kurang baik karena nangkapnya enggak bisa sampai fishing ground atau tangkapan banyak,” ungkap dia.

Menurut dia, jika yang punya sampingan bertani atau berkebun. Hasil tangkapan ikan sedikit bahkan kadang tidak mendapatkan sama sekali. “Ketika ikan tidak ada atau kurang di pelelangan dampak nelayan tidak mencari ikan, harganya cukup murah. Kadang tetap atau stabil,” kata dia.

Lanjut dia, untuk pendapatan selama tidak melaut, menurun signifikan. Biasanya sehari nelayan bisa mengantongi uang minimal Rp 100-300 ribu. Sekarang ketika tidak melaut hanya Rp 50 ribu bahkan kurang sampingan dari berkebun atau bertani.

Kepala Bidang Penyuluh pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya Yaya mengatakan para nelayan tidak total dua bulan tak melautnya. Jadi ada selang siling, terkadang dalam seminggu ada dua kali ke lautnya. “Sehingga tidak full dalam jangka waktu dua bulan tidak melaut,” ucap dia.

0 Komentar