Bagaimana Astronot Muslim Menjalankan Puasa di Stasiun Luar Angkasa?

astronot muslim pertama dari Uni Emirat Arab
Sultan Alneyadi di Laboratorium ruang angkasa. (Twitter)
0 Komentar

Definisi ini membuatnya tidak bisa mengamati Ramadan pada waktu yang sama dengan Muslim Bumi. “Kita sebenarnya bisa berbuka puasa,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa: “Puasa tidak wajib jika Anda merasa tidak enak badan. Jadi dalam hal itu — apa pun yang dapat membahayakan misi atau mungkin membahayakan anggota kru — kami benar-benar diizinkan untuk makan makanan yang cukup untuk mencegah peningkatan kekurangan makanan atau nutrisi atau hidrasi,” paparnya.

Alneyadi juga mengatakan kepada wartawan bahwa ia bisa berpuasa menurut Greenwich Mean Time. Atau Coordinated Universal Time, yang digunakan sebagai zona waktu resmi di stasiun luar angkasa.

Baca Juga:4 Tips Menghindari Bau Mulut Saat PuasaMeta Luncurkan Whatsapp Dekstop, Video Call Sampai 8 Orang

Hal itu ia katakan selama konferensi pers Dubai pada bulan Februari. Tepat 1 bulan sebelum astronot muslim ini meluncur ke ruang angkasa.

“Jika kita memiliki kesempatan, pasti Ramadan adalah kesempatan yang baik untuk berpuasa, dan itu sebenarnya menyehatkan,” tambah Alneyadi.

0 Komentar