TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Pemerintah Kota Tasikmalaya memusatkan perhatian pada aspek kesiapsiagaan lintas sektor menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Isu lalu lintas, potensi cuaca ekstrem, layanan kesehatan, hingga stabilitas harga menjadi fokus utama agar aktivitas masyarakat selama libur panjang tetap aman dan terkendali.
Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Asep Goparulloh mengatakan, lonjakan mobilitas warga saat Nataru berpotensi menimbulkan kepadatan arus lalu lintas, gangguan ketertiban, hingga risiko kebencanaan.
Baca Juga:Di Perum Melati Mas Kota Tasikmalaya, 67 Anak Menjaga Cahaya Al-qur’an Dari Madena TahfizhJasa Usaha Sudah Tancap Gas, Retribusi Kota Tasikmalaya Masih Jalan Santai di 60 Persen
Karena itu, seluruh perangkat daerah bersama unsur Forkopimda diminta bergerak dengan pola pengamanan yang terukur dan responsif.
“Yang kita antisipasi bukan hanya perayaan, tetapi dampak ikutannya. Mulai dari kepadatan kendaraan, aktivitas warga di pusat kota, sampai potensi gangguan akibat cuaca,” ujar Asep usai rapat koordinasi lintas sektor, Selasa 23 Desember 2025.
Untuk sektor transportasi, Dinas Perhubungan bersama kepolisian telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sejumlah titik rawan, terutama kawasan pusat kota dan lokasi yang diprediksi menjadi konsentrasi warga saat malam tahun baru.
Penataan parkir dan pengamanan lokasi strategis juga menjadi bagian dari skema pengendalian arus.
Selain lalu lintas, faktor cuaca menjadi perhatian serius. Berdasarkan prakiraan BMKG, musim hujan masih berpotensi berlangsung hingga pertengahan 2026.
Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang di sejumlah wilayah Kota Tasikmalaya.
“BPBD kita minta siaga penuh. Posko harus aktif, personel dan peralatan siap digerakkan kapan saja. Layanan darurat 112 juga wajib responsif karena itu pintu pertama laporan warga,” tegasnya.
Baca Juga:Parkir Tanpa Karcis di Kota Tasikmalaya Dievaluasi, Tarif Rp3.000 Masih Kalah Sama Rp2.000Relokasi UMKM atau Isolasi Dagang? Jalan HZ Mustofa Jadi Ujian Kebijakan di Kota Tasikmalaya
Di sektor kesehatan, seluruh puskesmas dan rumah sakit rujukan diminta meningkatkan kesiapsiagaan, termasuk penguatan layanan Public Safety Center (PSC) 119.
Langkah ini untuk mengantisipasi lonjakan kasus kecelakaan lalu lintas maupun gangguan kesehatan selama masa libur Nataru.
Pemkot Tasikmalaya juga menaruh perhatian pada stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.
Asep menegaskan pemantauan pasar akan terus dilakukan guna mencegah lonjakan harga yang dapat membebani masyarakat.
“Targetnya jelas, Kota Tasikmalaya tetap aman, layanan publik berjalan, dan harga kebutuhan pokok tetap terkendali. Semua harus berjalan beriringan,” pungkasnya. (firgiawan)
