TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Pelaku usaha di Kota Tasikmalaya didorong untuk terus berinovasi, beradaptasi, dan memperkuat kolaborasi dalam menghadapi tantangan bisnis ke depan.
Hal itu disampaikan pengusaha sekaligus investor nasional Sandiaga Uno saat menjadi pembicara utama dalam Kadin Business Summit 2025: Strategi Tumbuh di Era Bisnis Kompetitif di Hotel Harmoni, Sabtu 13 Desember 2025.
Sandiaga menegaskan, ada tiga strategi utama yang harus dipegang pelaku usaha, khususnya UMKM, yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi atau yang ia sebut sebagai strategi 3C.
Baca Juga:Harga Cabai di Kota Tasikmalaya Naik Menjelang Nataru, Pedagang dan Konsumen Mulai ResahWali Kota, PKL, dan Siang Hari yang Terlalu Terik di Jalan Pemuda Kota Tasikmalaya!
Menurutnya, dinamika global seperti geopolitik, perang dagang, hingga perubahan iklim menuntut dunia usaha untuk terus bergerak dan tidak stagnan.
“Yang pertama inovasi, kedua adaptasi, dan yang terpenting kolaborasi. Dengan situasi geopolitik, perang dagang, sampai perubahan iklim, kita harus tetap berinovasi dan mengembangkan kemampuan beradaptasi, termasuk dengan pemanfaatan AI,” ujarnya.
Ia menambahkan, identitas dan kekuatan lokal harus menjadi nilai tambah dalam kolaborasi.
Sandiaga juga melihat optimisme dunia usaha pada 2026 semakin terbuka, seiring dengan program-program pemerintah yang mulai berjalan.
“Di 2026 saya melihat lebih banyak optimisme. Program-program utama pemerintah sudah disampaikan dan ini harus segera dimanfaatkan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi, terutama untuk menciptakan lapangan kerja,” katanya.
Sandiaga menyoroti tingkat pengangguran terbuka di Kota Tasikmalaya yang masih berada di kisaran 6,5 persen.
Menurutnya, pemberdayaan UMKM menjadi kunci untuk menekan angka tersebut. Ia pun mendorong penguatan UMKM melalui tiga pendekatan, yakni pelatihan, pemasaran, dan permodalan.
Baca Juga:Polemik Proyek Padel di Kota Tasikmalaya: Rekomendasi Stop Pengerjaan Sementara DiabaikanPolres dan Pemkot Tasik Beri Ruang Inklusif: Siswa Difabel Disambangi Kapolres, Sekda Lepas Konvoi
“Pelatihan bisa kita kolaborasikan, Kadin sebagai wadah dunia usaha bisa berperan aktif. Pemasaran juga sudah ada dukungan dari pemerintah daerah, dan terakhir permodalan dengan mendorong perbankan serta lembaga pembiayaan, baik konvensional maupun fintech,” terangnya.
Menjawab pertanyaan soal aset digital seperti Bitcoin sebagai strategi menjaga nilai modal UMKM, mantan Menteri Pariwisata ini menilai hal tersebut masih perlu kehati-hatian.
Ia tidak menganjurkan UMKM untuk melakukan diversifikasi ke aset kripto dalam waktu dekat.
“Bitcoin masih sangat fluktuatif. Untuk UMKM, fokus saja ke dunia usahanya, pemasaran, penguatan permodalan, dan pelatihan,” tegasnya.
