TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Gempa Megathrust menjadi isu hangat di tanah air. Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) hingga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah berulang kali mengeluarkan peringatan akan potensi bencana besar di pesisir selatan Pulau Jawa itu. Terutama Jawa Barat.
Salah satu yang wilayah berisiko terdampak adalah pesisir Selatan Kabupaten Tasikmalaya, yaitu Kecamatan Cipatujah dan Cikalong. Pemkab Tasikmalaya bahkan telah menerima peringatan dari BMKG akan potensi bencana besar tersebut.
Secara geografis, wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dengan garis pantai sepanjang lebih dari 54 kilometer. BMKG memetakan pantai selatan Jawa Barat, termasuk Tasikmalaya, sebagai wilayah dengan ancaman gelombang tsunami tertinggi akibat aktivitas zona subduksi yang menyimpan energi besar.
Baca Juga:Dugaan Pencemaran Akibat Tambang Galunggung Mencuat Lagi, Instansi Terkait Tegaskan Belum Terima Laporan ResmiMembaca dari Jauh Perasaan Batin Wali Kota Tasikmalaya!
Persoalan itu diungkap dalam apel kesiapsiagaan bencana yang digelar Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya bersama BPBD dan Tagana di Lapangan Rangga Sakti, Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah, Kamis (27/11/2025).
Kegiatan yang diikuti unsur pemerintah daerah, TNI/Polri, Forkopimda, dan stakeholder ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan, koordinasi, dan respons cepat semua pihak menghadapi potensi yang mungkin terjadi.
Wakil Bupati Tasikmalaya Asep Sopari Al-Ayubi mengatakan masyarakat dan relawan harus memiliki kesiapan dan pengetahuan memadai dalam menghadapi bencana yang dapat terjadi kapan saja.
“Masyarakat dapat mengidentifikasi titik evakuasi dan perlindungan yang dinilai paling aman sehingga pada akhirnya akan meminimalisir terjadinya korban,” ungkap Asep saat memimpin apel.
Ia meminta masyarakat semakin sadar, waspada, dan siap siaga sehingga mampu melakukan evakuasi mandiri jika bencana terjadi.
Asep juga menyebut, pengamat meteorologi dan geofisika Stasiun Geofisika Bandung memperkirakan ancaman tsunami bisa mencapai 23 meter jika terjadi gempa megathrust berkekuatan magnitudo 8,7, dengan waktu tiba sekitar 15 menit di pantai Cipatujah.
“Maka eksistensi kita sebagai pemerintah, masyarakat dan seluruh relawan penanggulangan bencana dengan segala jejaring organisasi, program dan aksi nyata harus mampu menjadi solusi dalam upaya penanggulangan bencana,” tambah Asep.
Baca Juga:Drama Persidangan Endang Juta: Ketika Majelis Hakim Mencecar Saksi, Mencari Aktivitas Tambang Pasir!RS Islam Hj Siti Muniroh Kota Tasikmalaya Rayakan Milad ke-31
Ia juga meminta relawan terus aktif mengorganisir kegiatan kesiapsiagaan agar tujuan program dapat tercapai.
