Pasca Penutupan Tambang Emas, Bupati Tasikmalaya Dorong Penambang di Karangjaya dan Salopa Bertani

tambang emas tasik ditutup
Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin saat memberikan tanggapan soal penutupan tambang emas di Kecamatan Karangjaya dan Salopa, usai menghadiri peringatan hari kesehatan nasional di Kantor Dinas Kesehatan, Jumat (14/11/2025). (Diki Setiawan/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mendorong penambang emas di Kecamatan Karangjaya dan Salopa yang terdampak penutupan tambang untuk beralih pada program ketahanan pangan. Mereka bisa belajar bercocok tanam.

Bupati Tasikmalaya H Cecep Nurul Yakin menegaskan bahwa penutupan tambang dilakukan demi keselamatan masyarakat dan perlindungan lingkungan.

“Jadi ada kaitannya dengan kesehatan juga, bagi masyarakat dan keselamatan bagi masyarakat (Penambang, Red). Jadi untuk menyelamatkan rakyat negara harus hadir, ini poinnya kesana,” ujar Cecep, Jumat (14/11/2025).

Baca Juga:Hakim PN Bandung Tegur Saksi di Sidang Kasus Tambang Endang JutaSekda Tanpa Daerah: M Zen dan Kekuasaan yang Menguap di Kabupaten Tasikmalaya!

Menurutnya, pemerintah tidak boleh membiarkan risiko keselamatan maupun dampak lingkungan terjadi akibat aktivitas tambang.

“Kalau misalkan kita biarkan maka pemerintah melakukan pengabaian. Boleh ditambang? boleh, apa prosesnya, izinnya dulu ditempuh. Jika izinnya ada, selesai bisa jalan (Tambang, Red),” terangnya.

Cecep menjelaskan bahwa izin pertambangan rakyat (IPR) adalah kewenangan provinsi dan pusat. Ia sudah berdiskusi dengan Kapolres Kota dan Kabupaten Tasikmalaya untuk merespons kondisi warga yang menggantungkan hidup pada penambangan.

Pemerintah daerah, kata Cecep, telah menginstruksikan Dinas Pertanian serta berkomunikasi dengan Dinas Kehutanan Jawa Brat untuk mengarahkan masyarakat penambang beralih ke pertanian dan perkebunan.

“Jadi itu solusi terdekatnya. Kalau tidak punya tanah, pake lahan yang kehutanan. Karena wilayah Tasikmalaya itu 20 persen kawasan hutan, tapi jangan ditebangi pohonnya, tanami tanahnya itu solusi paling pendek,” jelasnya.

Ia menyebutkan sejumlah tanaman yang bisa dibudidayakan seperti kopi, pisang, pepaya, dan tanaman tumpang sari lainnya.

“Daripada tanahnya digali atau ditambang, mending tanah ditanami buncis atau pisang yang nantinya bisa untuk menu MBG,” paparnya.

Baca Juga:Digaransi Kerja Kerja ke Jepang, Puluhan Peserta Daikokuten School Kota Tasikmalaya Ikuti PelatihanSkandal Tunjangan Ganda Pejabat di Kabupaten Tasikmalaya Terkuak!

Cecep juga menegaskan bahwa penutupan tambang otomatis akan mengurangi pencemaran lingkungan.

“Saya titip jaga indung, jaga leweng (hutan), jaga leuwi (sungai). Maka kita jalankan itu, tapi rakyat kita harus diarahkan,” tambahnya. (Diki Setiawan)

0 Komentar