Sekda Tanpa Daerah: M Zen dan Kekuasaan yang Menguap di Kabupaten Tasikmalaya!

sekda kabupaten Tasikmalaya
Mohamad Zen, Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya
0 Komentar

Jika sekda hanya dijadikan pajangan, maka roda pemerintahan akan kehilangan keseimbangan antara politik dan birokrasi. Padahal, keberhasilan daerah tidak hanya ditentukan oleh visi bupati, tetapi juga oleh sistem administrasi yang kuat dan berfungsi.

Zen sendiri memilih diam. Tidak ada pernyataan resmi, tidak pula pembelaan. Diamnya mungkin bagian dari etika seorang birokrat. Tapi diam juga bisa berarti protes yang paling halus terhadap sistem yang menyingkirkan profesionalisme.

Kini, masyarakat menunggu: apakah Zen akan tetap bertahan dalam sunyi, atau justru bangkit mengembalikan marwah sekda sebagai penjaga netralitas dan rasionalitas birokrasi di tengah gelombang politik daerah?

Baca Juga:Digaransi Kerja Kerja ke Jepang, Puluhan Peserta Daikokuten School Kota Tasikmalaya Ikuti PelatihanSkandal Tunjangan Ganda Pejabat di Kabupaten Tasikmalaya Terkuak!

Kisah Zen seakan jadi potret kecil tentang bagaimana kekuasaan sering menyingkirkan profesionalisme. Dalam dunia politik lokal, loyalitas baru lebih berharga daripada rekam jejak panjang.

Zen, yang dulu dikenal sistematis dan netral, kini seperti kehilangan relevansi di tengah kepemimpinan yang lebih politis.

Sementara anggaran untuk Setda tetap berjalan, tunjangan tetap cair, dan mobil dinas tetap parkir manis di halaman belakang. Hanya fungsi yang tak lagi diisi. Seperti gedung megah tanpa penghuninya, jabatan sekda di Kabupaten Tasikmalaya kini lebih mirip gelar kehormatan daripada tanggung jawab.

Ironinya, ketika publik menuntut efisiensi anggaran dan efektivitas birokrasi, kita malah menyaksikan “jabatan yang hidup tanpa roh.”

Birokrasi seharusnya berdiri di atas sistem, bukan selera. Tapi di banyak daerah, termasuk Tasikmalaya, sistem sering kali ikut dibengkokkan oleh kehendak penguasa.

Zen menjadi simbol dari itu: seorang pejabat tinggi yang dikucilkan tanpa pemecatan, dibungkam tanpa surat teguran, dan disingkirkan tanpa harus dipindahkan.

Dan di tengah diamnya Zen, publik mulai bertanya: Jika sekda saja bisa dibuat tak berdaya, bagaimana dengan ASN lain di bawahnya?.

Baca Juga:Desak Tangkap Bos Tambang, Warga Cineam Kabupaten Tasikmalaya Laporkan Tambang Emas Ilegal ke Polda JabarFenomena Kebal Mutasi di Tubuh BKPSDM Kota Tasikmalaya: Selalu Aman di Tengah Badai Rotasi!

Jika fungsi tertinggi birokrasi bisa dikebiri tanpa suara, masihkah kita percaya pada tata kelola yang disebut “baik”?. (red)

0 Komentar