Pemkab Tasikmalaya Temukan Kandungan Merkuri di Aliran Sungai Sekitar Lokasi Tambang Emas Karanglayung

tambang emas karangjaya kabupaten tasikmalaya
Kolam di tempat pengolahan emas tampak hijau di Desa Karanglayung, Kecamatan Karangjaya Kabupaten Tasikmalaya . (IST)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kepala Dinas PUTR-PRKP dan Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya, Aam Rahmat Selamet, mengungkapkan hasil uji laboratorium menunjukkan adanya pencemaran merkuri di aliran sungai sekitar lokasi tambang.

“Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kandungan merkuri di air sungai. Ini jelas membahayakan lingkungan dan masyarakat sekitar. Kalau dibiarkan, dampaknya bukan hanya pada air, tapi juga pada lahan pertanian dan kesehatan warga,” ungkap Aam usai mengikuti pertemuan di Polres Tasikmalaya Kota, Rabu, 12 November 2025.

Pencemaran tersebut dikhawatirkan menyebar ke lahan padi warga, yang pada akhirnya masuk ke rantai makanan dan berdampak buruk terhadap kesehatan.

Baca Juga:Digaransi Kerja Kerja ke Jepang, Puluhan Peserta Daikokuten School Kota Tasikmalaya Ikuti PelatihanSkandal Tunjangan Ganda Pejabat di Kabupaten Tasikmalaya Terkuak!

“Kalau sampai padi yang tercemar dikonsumsi, itu sangat berbahaya. Orang yang tidak tahu bisa terkena dampaknya. Kami akan segera melakukan pengujian lanjutan di beberapa titik dan mensosialisasikan bahaya pencemaran kepada masyarakat,” tambahnya.

Menurut Aam, selain merugikan secara ekonomi dalam jangka panjang, pencemaran logam berat seperti merkuri juga dapat berdampak genetik.

“Kalau sudah sampai ke tubuh manusia, bisa menurun ke generasi berikutnya. Jadi ini bukan hanya masalah ekonomi, tapi juga masa depan kesehatan masyarakat,” jelasnya.

Dengan langkah tegas Polres Tasikmalaya Kota dan koordinasi lintas instansi, diharapkan upaya penegakan hukum ini tidak hanya menghentikan aktivitas tambang ilegal, tetapi juga membuka jalan bagi pemberdayaan masyarakat Karanglayung.

Pemerintah berharap program alternatif seperti pertanian kopi dan pepaya dapat menjadi solusi berkelanjutan yang menjaga keseimbangan antara ekonomi dan kelestarian lingkungan di wilayah Tasikmalaya.

Dari penelusuran Radar, penggunaan kedua bahan itu berisiko tinggi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Merkuri digunakan dalam proses amalgamasi, yaitu mencampur logam cair merkuri dengan batuan yang mengandung emas agar logam mulia itu mudah terikat.

Namun, zat ini sangat beracun. Jika terhirup atau terserap kulit, merkuri dapat masuk ke sistem saraf pusat dan menumpuk di tubuh hingga menyebabkan keracunan akut.

Baca Juga:Desak Tangkap Bos Tambang, Warga Cineam Kabupaten Tasikmalaya Laporkan Tambang Emas Ilegal ke Polda JabarFenomena Kebal Mutasi di Tubuh BKPSDM Kota Tasikmalaya: Selalu Aman di Tengah Badai Rotasi!

Penderita bisa mengalami pusing, tremor, gangguan penglihatan, mual, hingga gagal ginjal. Paparan jangka panjang bahkan dapat menyebabkan gangguan saraf, kehilangan koordinasi, gangguan bicara dan mental, bahkan cacat lahir pada janin — jika mengenai ibu hamil. Apalagi, wanita hamil dan anak-anak menjadi kelompok paling rentan karena merkuri bisa menembus plasenta dan mengganggu perkembangan otak janin.

0 Komentar