TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Menguatnya isu dugaan jual beli jabatan dalam rotasi mutasi pejabat di Pemkot Tasikmalaya membuat Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan bereaksi.
Apalagi sebelumnya, Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Candra mengemukakan adanya kemungkinan praktik tersebut.
Viman mengatakan pernyataan Diky soal isu jual beli jabatan merupakan spirit yang menjadi pengingat bagi para pejabat.
Baca Juga:Fenomena Kebal Mutasi di Tubuh BKPSDM Kota Tasikmalaya: Selalu Aman di Tengah Badai Rotasi!Ketika Tanah Karangjaya Digali Demi Emas, yang Tersisa Hanya Lubang dan Air Keruh
Bukan berarti ada temuan atau hal-hal yang menjadi indikasi terjadinya praktek tersebut karena dia pun tidak sepakat dengan cara kotor itu.
“Salah satunya kan memang kita jangan ada gratifikasi, jangan ada jual beli jabatan gitu, saya rasa statement itu mungkin untuk spirit,” ujarnya usai menghadiri Gelar Pengawasan Daerah (Larwasda) di Hotel Aston Inn Tasikmalaya, Selasa (11/11/2025).
Selama tidak ada bukti, isu jual beli jabatan tersebut menurutnya sebatas asumsi saja. Dia pun sepakat bahwa proses rotasi mutasi di tubuh birokrasi tidak boleh dilandasi kepentingan pribadi.
“Belum tentu faktual juga. Tapi itu spirit, pengingat bagi kita semua di internal Pemerintah Kota Tasikmalaya, jangan sampai terjadi hal seperti itu,” katanya.
Sebagai kepala daerah yang ikut bertanggung jawab terhadap birokrasi, Viman memastikan dirinya tidak pernah melakukan praktik yang menyalahi aturan.
Ditekankan juga kepada semua pejabat di lingkup Pemkot Tasikmalaya agar menjauh dari praktik serupa.
“Saya pastikan, kita semua pastikan, bahwa hal-hal tersebut tidak akan terjadi di Kota Tasikmalaya. Menempatkan orang yang tepat dengan background-nya yang baik juga dan saya rasa testimoni dari beberapa orang rotasi-mutasi kali ini mudah-mudahan bisa menjadi yang berbeda dari sebelumnya,” ungkapnya.
Baca Juga:Viral Warga Pangandaran Sakit di Taiwan, Memelas Minta Dijemput ke Gubernur Jabar, Eh Ternyata BeginiRahasia Jabatan Abadi di Kota Tasikmalaya: Ketika Kursi Lebih Setia dari Kepala Daerah!
Viman juga menegaskan bahwa di masa kepemimpinannya jangan sampai ada pejabat yang berani melakukan praktek tersebut. Jika sampai terjadi, pihaknya akan memberikan konsekuensi yang tegas sesuai dengan regulasi.
“Saya sampaikan dari Wali Kota Tasikmalaya, jangan ada jual beli jabatan. Kalau ketahuan nanti ada risikonya! Karena saya pastikan, saya tidak melakukan itu!” tandasnya.
Kegiatan Larwasda kemarin mempertemukan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dan Aparat Penegak Hukum (APH) tersebut menjadi momentum penguatan sinergi pengawasan di tubuh pemerintahan daerah.
