Lebih jauh, ia mengenang sikap almarhum yang selalu berpihak kepada kaum mustadhafin, kelompok masyarakat kecil dan lemah.
“Beliau tidak pernah ragu untuk membela kepentingan rakyat. Bahkan terakhir kali saya membaca wawancara beliau dengan Radar, almarhum tegas menolak praktik kejahatan lingkungan yang terjadi di Tamansari. Itu menunjukkan beliau konsisten menjaga amanah moral dan keberpihakan kepada yang lemah,” sambungnya.
Bagi Fathur, warisan terbesar yang ditinggalkan Iip bukan hanya kiprah sebagai Ketua PD Muhammadiyah, melainkan keteladanan hidup yang penuh kesederhanaan dan keberanian bersuara.
Baca Juga:Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan Geser Staf Ahli Jadi KadisdukcapilTamansari Sabet Juara di Turnamen Sepak Bola Antar Kecamatan U-40 Kota Tasikmalaya
“Kami berharap semangat dan prinsip beliau bisa terus kami warisi. Pesan terakhir yang selalu saya ingat adalah untuk tetap menjaga integritas dan jangan pernah lelah memperjuangkan kebenaran,” ucapnya penuh haru.
Kepergian H Iip Syamsul Arif meninggalkan jejak mendalam. Bukan hanya bagi Muhammadiyah, tetapi juga bagi masyarakat Tasikmalaya yang pernah merasakan sentuhan pemikiran, perjuangan, dan kebaikan hatinya.(ayu sabrina)