RADARTASIK.ID – Milan Skriniar akhirnya buka suara mengenai alasan di balik keputusannya meninggalkan Inter Milan dan memilih Paris Saint-Germain (PSG) sebagai pelabuhan berikutnya.
Bek asal Slovakia itu, yang kini memperkuat Fenerbahce di Turki, menjelaskan kronologi kepergiannya sekaligus mengungkap ambisinya yang sejak lama untuk meraih trofi Liga Champions.
Dalam wawancara bersama gianlucadimarzio.com usai membela Timnas Slovakia melawan Luksemburg, Skriniar juga menyinggung kabar pemecatan José Mourinho oleh Fenerbahce.
Baca Juga:Pemegang Saham Kesal AC Milan Jual Pemain Bintang: Target Lolos ke Liga Champions Bukan DNA MilanAdriano Galliani Kembali ke AC Milan, CEO Furlani Beri Pelukan Hangat
Ia mengaku tetap menghormati sang pelatih meski perjalanan mereka berakhir singkat.
“Mourinho adalah pelatih hebat. Kami selalu punya hubungan baik,” katanya dikutip dari Calciomercato.
“Tersingkir dari Liga Champions memang kekecewaan besar, tetapi klub mengambil keputusan, dan kami harus terus maju. Fenerbahce punya tim bagus dengan pemain hebat, jadi kami harus tampil maksimal,” lanjutnya.
Skriniar juga mengenang masa awalnya di PSG yang berjalan mulus, sebelum cedera mengubah segalanya.
“Saat pertama datang, enam bulan awal saya bermain terus. Bahkan bersama Donnarumma, saya jadi salah satu pemain dengan menit bermain terbanyak,” ungkapnya.
“Tapi di Piala Super Januari, saya cedera pergelangan kaki dan harus absen empat bulan. Ketika kembali, pelatih sudah tidak lagi mengandalkan saya. Itu mengejutkan, karena dua minggu sebelumnya situasinya masih positif. Tapi begitulah sepak bola,” jelasnya.
Meski hubungannya dengan PSG berakhir lebih cepat dari yang dibayangkan, Skriniar menegaskan dirinya tidak menyimpan dendam.
Baca Juga:Dipimpin Wasit Asal Como, Derby d’Italia Juventus vs Inter Gunakan Teknologi CanggihPrediksi Juventus vs Inter Milan: Tacchinardi Nilai Chivu Akan Kesulitan Melawan Tudor di Allianz Stadium
“Saya akan selalu jadi penggemar PSG. Saya punya hubungan baik dengan banyak pemain di sana. Gigio (Donnarumma) misalnya, dia kiper terbaik dunia dan berhasil membantu PSG juara Liga Champions. Lihat apa yang terjadi. Saya memilih menatap ke depan,” tegasnya.
Skriniar lalu mengisahkan momen perpisahannya dengan Inter dan menegaskan bahwa faktor utama kepergiannya bukanlah masalah kota atau kehidupan di Milan.
Ia menekankan akan bertahan di Inter jika klub memberinya gaji yang cukup dan mengakui alsananya kepergiannya ke PSG untuk meraih gelar Liga Champions.
“Dengan gaji yang pas, saya pasti akan bertahan. Saya tidak ingin pergi gratis. PSG sudah mengajukan penawaran setahun sebelumnya, dan Inter sempat bilang kalau mereka butuh menjual saya untuk mendatangkan pemain baru,” ujarnya.