RADARTASIK.ID– Pecinta film laga Asia siap-siap begadang! Indosiar kembali menghadirkan tontonan seru dalam program Mega Film Asia dengan menayangkan Call of Heroes pada Minggu, 24 Agustus 2025 pukul 02.00 WIB dini hari.
Film penuh aksi ini siap membuat penonton terpaku dengan cerita heroik dan pertarungan epik para bintang laga ternama.
Call of Heroes atau yang sebelumnya dikenal sebagai The Deadly Reclaim merupakan film aksi produksi bersama Hong Kong dan Tiongkok yang dirilis pada 18 Agustus 2016.
Baca Juga:Sinopsis Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat, Film Horor Berdasarkan Kisah Nyata, Siap Guncang Layar Bioskop!Sinopsis Perempuan Pembawa Sial: Ketika Cinta Menantang Kutukan Maut, Tayang September di Bioskop!
Film ini disutradarai sekaligus diproduksi oleh Benny Chan, sosok yang dikenal sebagai maestro film aksi Asia.
Tak tanggung-tanggung, arahan laga dalam film ini dipercayakan kepada legenda seni bela diri Sammo Hung.
Deretan aktor papan atas ikut memperkuat film berdurasi dua jam ini, seperti Sean Lau, Louis Koo, Eddie Peng, Yuan Quan, dan Jiang Shuying.
Bahkan, penonton juga akan disuguhi penampilan istimewa dari Wu Jing, salah satu bintang laga terbesar di Asia saat ini.
Kisah Heroik di Tengah Kekacauan Pasca Dinasti Qing
Cerita Call of Heroes berlatar tahun 1914, tak lama setelah runtuhnya Dinasti Qing. Pada masa itu, Tiongkok dilanda kekacauan politik dan dipenuhi panglima perang yang berebut kekuasaan.
Di tengah situasi mencekam tersebut, muncul kisah heroik dari sebuah desa kecil bernama Pucheng.
Penduduk Pucheng dipimpin oleh Kolonel Yeung, seorang pemimpin milisi yang tegas. Ketika Cho, putra seorang gubernur militer yang kejam, masuk ke desa dan membunuh warga tak bersalah, ia segera ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Baca Juga:Film Seru Bertema Pandemi: Songbird Tayang Malam Ini di Bioskop TransTVMalam Ini! Bioskop TransTV Hummingbird (Redemption): Aksi Jason Statham Bikin Tegang!
Namun masalah muncul ketika ayah Cho mengirim pasukannya untuk menuntut pembebasan sang anak. Ancaman besar pun menghantui desa itu: jika Cho tidak dilepaskan, seluruh warga akan dibantai.
Meski menghadapi tekanan besar, Yeung memilih untuk mempertahankan keadilan dan menolak menyerahkan Cho.
Keputusan ini memicu pertempuran sengit antara pasukan kecil Pucheng melawan tentara brutal yang jumlahnya jauh lebih besar.
Pertarungan heroik penuh pengorbanan pun tak terhindarkan, dengan nyawa dan kehormatan desa sebagai taruhannya.
Film Aksi dengan Nilai Moral yang Mendalam