Kepindahan Sansoni juga mempertegas kolaborasi antara INEOS, Mercedes, dan Manchester United dalam membentuk struktur yang saling terintegrasi lintas cabang olahraga.
Dengan nilai transfer pemain yang kini mencapai puluhan hingga ratusan juta euro, keputusan berbasis data bukan lagi kemewahan, tetapi kebutuhan.
“Ini adalah tentang membuat setiap keputusan yang lebih baik 1% dari sebelumnya. Dalam F1, itu membedakan antara juara dan posisi dua. Di sepak bola, 1% itu bisa berarti Liga Champions atau tidak,” kata salah satu sumber dekat klub dilansir dari media Italia, Tuttomercatoweb.
Baca Juga:Daftar 3 Pemain AS Roma yang Tampil Buruk Saat Dihajar Aston Villa 4-0Allegri Butuh Striker Baru, Manchester United Buka Peluang Pinjamkan Højlund ke AC Milan
Dengan perubahan struktur ini, Manchester United memberi sinyal kuat bahwa era baru telah dimulai.
Mereka tak hanya berburu bintang di lapangan, tapi juga otak-otak terbaik di balik layar.
Jika proyek ini berhasil, bukan tidak mungkin klub lain akan mengikuti jejak serupa dengan memanfaatkan teknologi tinggi untuk mengangkat performa tim ke level selanjutnya.