PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – SDN 3 Kalipucang di Kabupaten Pangandaran, baru-baru ini menghadapi masalah serius dengan bangunan kelas yang roboh.
Kejadian tersebut terjadi tepat pada hari pertama masuk sekolah di awal tahun ajaran baru, menyebabkan siswa harus belajar di ruang yang tidak lazim, seperti ruang guru dan perpustakaan.
Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran, Darso, menjelaskan, kerusakan bangunan SDN 3 Kalipucang disebabkan oleh kondisi bangunan yang sudah sangat lapuk.
Baca Juga:2.208 Honorer Kabupaten Pangandaran Masuk Database BKN, Peluang Jadi PPPK Paruh Waktu TerbukaPelaku Usaha Wisata Tegas Tolak Pembangunan Keramba Jaring Apung di Pantai Timur Pangandaran
”Jadi waktu hari pertama masuk sekolah, satu ruangan memang sudah roboh, saya juga sudah mengecek ke sana,” katanya saat dihubungi Radartasik.id, Selasa, 29 Juli 2027.
Darso juga menjelaskan, ruangan kelas VI yang dihuni oleh siswa sudah rusak pada bagian belakangnya, sementara dua ruangan lainnya juga tidak bisa digunakan lagi karena kondisinya yang hampir roboh.
Sebagai langkah tanggap, ia menginstruksikan kepala SDN 3 Kalipucang untuk memindahkan siswa kelas VI ke ruang lain dan segera menurunkan genteng di tiga ruangan yang rusak agar tidak membahayakan para siswa.
Dengan situasi ini, siswa kelas VI terpaksa harus belajar di ruang guru, mengingat jumlah mereka yang hanya enam orang.
Ruang kantor sekolah diubah menjadi kelas dengan pembatasan sekat untuk menampung mereka.
Sementara itu, siswa kelas I kini terpaksa belajar di ruang perpustakaan, dan siswa kelas II serta III dipersatukan dalam satu ruangan.
Untuk kelas IV dan V, masing-masing dipindahkan ke ruang kelas di lantai dua.
Baca Juga:Unjuk Rasa Nelayan Pangandaran Ricuh: Perahu Dibakar, Gerbang DijebolPantai Timur Pangandaran Kumuh? Nelayan dan Aparat Turun Tangan Angkat Sampah!
Darso menambahkan, perbaikan ruang kelas SDN 3 Kalipucang yang rusak tersebut direncanakan akan menggunakan anggaran dari Dana Alokasi Umum (DAU) pemerintah daerah.
Mengingat tidak ada program terkait perbaikan bangunan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun ini, pihaknya berencana menganggarkan dana untuk perbaikan tersebut dalam perubahan anggaran tahun ini. (Deni Nurdiansah)