Gelagat Aneh Korban Longsor Tenjowaringin Kabupaten Tasikmalaya Diungkap Sang Istri

keluarga korban bencana tenjowaringin kabupaten tasikmalaya
Cucu (kiri) bersama anak dan kerabatnya menanti hasil pencarian oleh tim SAR gabungan, Selasa 1 Juli 2025. (IST/Tagana)
0 Komentar

“Biasanya kalau sudah adzan Dzuhur sudah ada di rumah. Saya juga sempat heran, karena sudah pukul 13.00 lewat belum juga pulang, karena biasanya sudah berada di rumah,” terang Cucu.

Di tengah kegelisahan tersebut, tiba-tiba Cucu mendengar teriakan histeris warga yang mengabarkan terjadinya bencana tanah longsor di Blok Cihaniwung. Tak lama ia juga mendengar pengumuman di masjid dekat rumahnya bahwa telah terjadi longsor yang menimbun Acu dan Amin.

“Saya menjerit histeris begitu mendengar suami saya bersama Pak Amin hilang terkubur longsor,” ujar dia.

Baca Juga:MAN 1 Tasikmalaya Turut Meriahkan Kegiatan Peaceful Muharram 1447 HWarga Karanunggal Kabupaten Tasikmalaya Pertanyakan Modal BUMDes yang Dibekukan!

Diketahui, orang yang mengumumkan bencana lewat toa masjid itu rupanya adalah Wawan. Ia merupakan korban selamat bersama Feri, menantu Acu. Setelah lolos dari maut bersama Feri Wawan rupanya tak langsung pulang ke rumah. Ia mengabarkan bencana itu lebih dulu kepada warga melalui pengeras suara di masjid.

Setelah itu, Wawan dan Feri pulang ke rumah masing-masing. Menurut Cucu, menantunya tersebut baru tiba di rumah setelah Ashar. Sampai saat ini, pihak keluarga masih menanti hasil pencarian terhadap Acu dan Amin oleh tim SAR gabungan.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah bencana melanda wilayah Kabupaten Tasikmalaya saat hujan deras mengguyur seharian dari Jumat (27/6/2025) hingga Sabtu (28/6/2025) petang. Diantaranya longsor di jalur tapal kuda peghubung Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Garut dan juga di Tenjowaringin. Longsor juga terjadi di Desa Cikubang yang menewaskan seorang anak berusia 10 tahun.

Longsor kemudian kembali terjadi di sekitar pesawahan yang ada di Tenjowaringin Kabupaten Tasikmalaya pada Minggu (29/6/2025) siang. Sekitar pukul 14.00, tanah tebing di Blok Ciniwung, longsor dan menutupi area pesawahan di bawahnya.

Menurut keterangan saksi, Ahmad Dasep, warga Desa Kutawaringin, saat itu dirinya tengah mencangkul di sawah. Di kejauhan, juga ada empat orang lain yang sedang melakukan aktivitas serupa di sawah masing-masing. Mereka adalah Ucu, Amin, Wawan, dan Feri. Lokasinya sekitar 100 meter dari titik longsoran.

“Pada hari itu saya sedang mencangkul, di sebelah sana juga terlihat ada empat orang yang sedang mencangkul. Ada mang Acu, Amin, Wawan dan Feri,” terangnya

0 Komentar