122 Santri Ikuti Ujian Akhir Berstandar Nasional di MDTA An Nur Cipawitra

UJIAN
Sebanyak 122 santri di Kelurahan Cipawitra mengikuti UABN MDTA di MDTA An Nur Gunung Nangka, Senin (5/5/2025). (Fitriah Widayanti/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebanyak 122 santri di Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, mengikuti Ujian Akhir Berstandar Nasional (UABN) Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Tahun Pelajaran 2024/2025.

Pelaksanaan UABN-MDTA 2025 berlangsung selama empat hari, yakni dari tanggal 5 hingga 8 Mei 2025 dengan MDTA An Nur Gunung Nangka ditunjuk sebagai tuan rumah.

Ketua Pelaksana, Ustaz Iim Rohim, menjelaskan bahwa mekanisme penempatan peserta telah diatur berdasarkan hasil rapat panitia. “Peserta UABN MDTA adalah santri kelas akhir atau setara kelas VI SD atau sederajat,” ujarnya.

Baca Juga:SMK BK Tasikmalaya Gelar Kelulusan Sederhana, 98 Persen Lulusan Terserap Kerja dan UsahaAwaludin Nazal Dinobatkan Sebagai Kepala Sekolah Termuda, Sukses Pimpin SMK Bhakti Kencana Tasikmalaya

Ia menambahkan, seluruh peserta berasal dari 10 MDTA yang berada di wilayah Cipawitra. Sementara itu, Kepala MDTA An Nur Gunung Nangka, Agung Zulfiana, menyebutkan bahwa pelaksanaan ujian merupakan syarat wajib kelulusan bagi santri.

“Santri yang dinyatakan lulus berhak memperoleh ijazah, yang nantinya menjadi syarat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP atau sederajat,” jelasnya.

Menurutnya, penunjukan MDTA An Nur sebagai tuan rumah merupakan bagian dari syiar pendidikan di wilayah Cipawitra. Ia juga berharap, pelaksanaan UABN MDTA dapat memberi dampak ekonomi bagi para pelaku usaha di sekitar lokasi.

Dalam kesempatan tersebut, Agung menjelaskan bahwa MDTA merupakan lembaga pendidikan nonformal yang telah lama hadir di Indonesia dan berperan penting dalam pembangunan pendidikan agama di tengah masyarakat.

Menurutnya, keberadaan MDTA perlu mendapat dukungan dan sinergi dari berbagai pihak, terutama masyarakat dan pemerintah, agar lembaga ini semakin diminati sebagai pilihan utama dalam pendalaman ilmu agama.

Ia menekankan pentingnya komitmen serius dalam memajukan MDTA, antara lain melalui pembaruan insentif bagi para guru serta kebijakan yang secara langsung mendukung keberlangsungan dan eksistensi lembaga pendidikan nonformal tersebut. (Fitriah Widayanti)

0 Komentar