TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota mengamankan 1 perempuan berinisial NA (49) dan 2 pria inisial BS (46) MNH (37), Minggu (5/5/2025). 3 warga asal Jakarta itu diduga melakukan pencurian di toko bahan kue di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.
Beberapa waktu lalu, tepatnya Kamis 24 April 2025 pengelola toko bahan kue di Jalan RE Djaelani melaporkan kasus pencurian ke Polres Tasikmalaya Kota. Di mana pelaku mengambil banyak keju yang dijual di toko tersebut.
Wajah-wajah yang diduga pelaku pun terekam kamera CCTV dan videonya diunggah melalui media sosial. Hari Minggu (4/5/2025), NA ternyata kembali lagi ke toko tersebut dan kembali melakukan aksi pencurian bersama temannya BS dan MNH.
Baca Juga:Koperasi Merah Putih di Kota Tasikmalaya Tak Perlu Bikin BaruBeredar Video Diduga Pembacokan di Kota Tasikmalaya, Polisi: ODGJ Ngamuk
Para pegawai pun menyadari kedatangan mereka karena diduga sudah sering melakukan aksinya di toko tersebut. Sehingga pegawai langsung menghubungi kantor polisi terdekat dan para pelaku diamankan anggota Polsek Cihideung lalu dilimpahkan ke Polsek Mangkubumi dan diproses oleh Sat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP M Faruk Rozi melalui Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Herman Saputra mengonfirmasi hal tersebut. Dikatakannya bahwa ketiga pelaku saat ini sudah diamankan dan diperiksa lebih lanjut. “Ya, mereka sudah diamankan dan diperiksa penyidik,” ungkapnya kepada wartawan, Senin (5/5/2025).
Hasil penyelidikan sementara, tiga perempuan tersebut sudah beberapa kali melakukan aksi pencurian di toko kue tersebut. Jika dikalkulasikan, kerugian material yang dialami korban di angka sekitar Rp 4.371.000. “Bukan sekali saja, tapi berulang,” terangnya.
Adapun modus yang digunakan yakni para pelaku berpura-pura berbelanja ke toko korban. Di dalam toko, secara sembunyi-sembunyi mereka memasukkan keju ke dalam tas pribadi dan tidak dibayar ke kasir toko. “Mereka datang pura-pura mau belanja,” katanya.
Disinggung soal kemungkinan adanya TKP lain, AKP Herman tidak menampik adanya kemungkinan tersebut. Namun untuk sementara, pihaknya masih perlu melakukan pendalaman lebih lanjut. “Kita akan coba dalami dulu untuk mengetahuinya,” tuturnya.(rangga jatnika)