Di kawasan Asia Pasifik lainnya, indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 1,5 persen ke level 7.758,70.
Di Taiwan, indeks Taiex juga mengalami kenaikan sebesar 0,6 persen, yang mencerminkan ketergantungan tinggi negara tersebut terhadap ekspor produk teknologi seperti chip komputer.
Dari sisi global, pasar saham AS mencatat kinerja impresif pada hari Jumat. Indeks S&P 500 naik 1,8 persen ke level 5.363,36, Dow Jones Industrial Average menguat 1,6 persen menjadi 40.212,7, dan Nasdaq melesat 2,1 persen ke 16.724,46.
Baca Juga:Strategi Kebijakan Tarif Trump Guncang Pasar Global, Namun Timnya Tetap Tampilkan Rasa Percaya Diri150 Bikers Kumpul di Bandung! Ini Momen Hangat Halal Bihalal IMHB 2025
Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh laporan keuangan kuartal pertama dari bank-bank besar seperti JPMorgan Chase, Morgan Stanley, dan Wells Fargo yang melebihi ekspektasi analis.
Saham JPMorgan Chase naik 4 persen, Morgan Stanley bertambah 1,4 persen, sementara Wells Fargo sedikit melemah sebesar 1 persen.
Namun, di balik euforia pasar, terdapat kekhawatiran yang terus membayangi terkait dampak jangka panjang dari perang dagang terhadap ekonomi AS.
Ketidakpastian tersebut dinilai dapat mengikis kepercayaan konsumen, yang pada akhirnya bisa berdampak pada belanja rumah tangga—salah satu motor utama penggerak ekonomi AS.
Sementara itu, laporan inflasi grosir menunjukkan angka yang lebih baik dari perkiraan untuk bulan Maret.
Namun, karena sifatnya yang retrospektif, para pelaku pasar khawatir inflasi akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang akibat dampak tarif yang baru mulai terasa di berbagai sektor.
Jika itu terjadi, ruang gerak bank sentral AS (The Fed) untuk mengatur suku bunga bisa menjadi terbatas.
Baca Juga:Terjebak Macet? Ini Cara Aman dan Cerdas Menghadapinya!Tips Merawat Sepeda Motor Setelah Mudik Lebaran, Langkah Penting Menjaga Performa Kendaraan
Dalam perdagangan komoditas awal pekan ini, harga minyak mentah acuan AS turun 20 sen menjadi $61,30 per barel, sedangkan minyak Brent, yang menjadi acuan global, juga turun 20 sen menjadi $64,56 per barel.
Nilai tukar dolar AS juga mengalami pelemahan terhadap yen Jepang, turun dari 143,91 menjadi 143,05 yen, sementara euro menguat dari $1,1320 menjadi $1,1379. (Sandy AW)
Sumber: AP