TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Berada dekat kawasan Bale Kota Tasikmalaya, berdiri SDN 1 Manangga. Namun ironisnya, di balik lokasinya yang strategis, kondisi fisik sekolah ini justru memprihatinkan.
Salah satu ruang kelas yang digunakan siswa kelas IV mengalami kerusakan berat sejak dua tahun lalu. Atapnya bolong di beberapa bagian, kayu plafon keropos, dan gentengnya kerap jatuh. Ketika hujan mengguyur, ruang belajar itu tak ubahnya seperti perangkap bahaya bagi anak-anak.
“Kalau sudah terlihat mau turun hujan, kami langsung evakuasi anak-anak ke ruangan lain yang lebih aman,” tutur Kepala SDN 1 Manangga, Cucu Juariah SPd kepada Radar, Rabu (9/4/2025).
Baca Juga:Libur Lebaran Seru di Alhambra Hotel & Convention, Hadirkan Paket Family Suite yang Banyak UntungnyaSharp Greenerator Tebarkan Semangat Kebaikan serta Pelestarian Lingkungan di Bulan Ramadan
Kondisi memprihatinkan tak hanya terjadi pada ruang kelas. Dari tujuh toilet yang ada, tiga di antaranya tiga bisa digunakan karena mengalami kerusakan.
Dinding yang mulai retak menimbulkan kekhawatiran akan roboh sewaktu-waktu dan membahayakan keselamatan serta warga sekolah lainnya.
Ironisnya, ruang guru yang dialihfungsikan menjadi perpustakaan SDN 1 Manangga juga ikut roboh akibat hujan deras yang melanda kawasan tersebut pada Oktober 2024 lalu.
“Untungnya kejadiannya malam hari, jadi tidak ada korban. Namun, banyak berkas administrasi yang kehujanan,” tuturnya.
Cucu mengaku, pihaknya telah melaporkan semua kerusakan tersebut kepada Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, baik secara lisan, tulisan, maupun melalui sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sesuai dengan prosedur yang ditetapkan pemerintah.
Menurutnya, respons yang diberikan pemerintah cukup baik. Namun, ia tidak mengetahui secara pasti kapan rencana perbaikan sekolah tersebut dapat direalisasikan.
“Sekarang kami hanya menunggu saja nasib baik SDN 1 Manangga karena bukan hanya sekolah ini saja yang butuh perbaikan jadi kami sabar saja,” ujarnya.
Baca Juga:Plaza Asia Bukber dan Santuni 500 Anak PantiSDN Rahayu Membentuk Siswa yang Dermawan
Cucu mengungkapkan, tahun 2024 lalu sekolah dengan 318 siswa tersebut memang sempat menerima bantuan dari pemerintah. Namun, dana yang diterima hanya cukup untuk memperbaiki satu ruang kelas.
Akhirnya, ia memilih ruang yang paling mendesaklah yang diprioritaskan. Cucu berharap perbaikan bisa segera dilakukan agar siswa dapat belajar dengan lebih nyaman dan aman. “Mudah-mudahan saja SDN 1 Manangga mendapat giliran perbaikan secepatnya,” pungkasnya. (Fitriah Widayanti)