TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Di wilayah Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, masyarakat mulai mengenal produk telur asin yang sedang populer, yakni telur asin merek ”Endog Emen”.
Produk ini menawarkan rasa gurih yang khas dan berhasil menarik perhatian banyak orang, meskipun produksinya masih terbatas.
Produk telur asin ini diolah oleh Emen Saefulloh, seorang pemuda asal Bungursari yang sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa (ODGJ).
Baca Juga:906 Rumah Terendam Banjir di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya, 741 Jiwa MengungsiDisnaker Kota Tasikmalaya Bakal Selidiki Dugaan Pungutan Ilegal dalam Perekrutan Kerja
Berkat pengobatan dan terapi yang konsisten, pemuda berusia 30 tahun itu kini telah kembali stabil dan berhasil berkarya di tengah masyarakat.
Emen merupakan salah satu contoh dari sekian banyak individu dengan gangguan jiwa yang berhasil pulih dan kembali produktif.
Seiring dengan berbagai kegiatan pemulihan, dia mulai beradaptasi kembali dengan kehidupan sosialnya dan bahkan mampu memperoleh penghasilan sendiri.
Perjalanan Emen menuju kesembuhan tidaklah mudah. Ia menjalani terapi di berbagai tempat sebelum akhirnya mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Bungursari.
Dengan pengobatan rutin, kondisinya semakin membaik. Kesempatan untuk mengikuti pelatihan keterampilan di Bogor menjadi titik balik dalam hidupnya, yang akhirnya memberinya kemampuan untuk memproduksi dan menjual telur asin secara mandiri.
Dalam dua bulan terakhir, usaha ”Endog Emen” mampu memproduksi sekitar 800 butir telur asin per bulan.
Setiap minggu, rata-rata 200 butir telur dipanen dan hampir selalu habis terjual.
Baca Juga:Masih Banyak Warung Nasi Buka Siang saat Ramadan, Satpol PP Kota Tasikmalaya Lakukan Hal IniGenerasi Z Tasikmalaya Resah: UMK 2025 Dinilai Belum Cukup Penuhi Kebutuhan
Pelanggan produk ini pun bervariasi, mulai dari warga sekitar hingga pegawai Puskesmas Bungursari, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), dan bahkan Sekretariat Daerah Kota Tasikmalaya.
Kepala Puskesmas Bungursari, dr Eko Anggoro Sulistyaji, bersama Gina Nurahida selaku Programmer Kesehatan Jiwa, mengungkapkan bahwa produk ”Endog Emen” telah berhasil menarik minat banyak konsumen, menunjukkan bahwa usaha ini memiliki prospek yang cerah.
Keberhasilan program pemulihan ini menjadi bukti bahwa inovasi yang dijalankan dapat membantu individu dengan gangguan jiwa untuk pulih dan mandiri.
Tidak hanya Emen, namun dari 30 penderita gangguan jiwa yang mendapatkan pendampingan, banyak yang kini telah memulai pekerjaan seperti menjahit, mengemas produk, hingga berjualan makanan.