Geliat Ekonomi di Kota-Kota Arab Saudi Bergeser ke Malam Hari Selama Ramadan

kota-kota Arab Saudi
Warga di Dammam, Arab Saudi ramai beraktivitas di malam hari selama Ramadan baru-baru ini. (Islamic Arts & Humanities: Dr Jason Idriss Sparkes/YouTube)
0 Komentar

Ia menjelaskan bahwa operasional selama Ramadan membutuhkan koordinasi yang lebih hati-hati dan usaha ekstra, mengingat adanya dua sistem yang harus dijalankan.

Namun, Al-Barrak juga melihat bulan Ramadan sebagai kesempatan untuk membangun ikatan yang lebih erat antar karyawan.

Bekerja bersama pada malam hari dan berbagi hidangan iftar serta sahur meningkatkan rasa kebersamaan, yang membantu mereka mengatasi tantangan bersama.

Baca Juga:Sering Playing Victim, Kiper Real Madrid Balas Keras Kritik Diego Simeone soal Penalti Julian AlvarezKim Soo Hyun Hadiri Syuting Good Day di Tengah Kontroversi yang Menghantui

Mansour Al-Osaimi, pendiri Right Decision for Customer Experience Consulting, menambahkan bahwa Ramadan mengubah ritme kehidupan sehari-hari, khususnya dalam dunia bisnis.

Waktu setelah iftar menjadi periode penting untuk berinteraksi dengan pelanggan.

Menurutnya, perusahaan dapat menyesuaikan pengalaman pelanggan dengan mengatur jam kerja dan layanan agar sesuai dengan periode puncak setelah iftar, termasuk menyediakan layanan pengiriman pesanan pada malam hari.

Ia juga menekankan bahwa tantangan seperti berkurangnya konsentrasi selama jam puasa dapat diatasi dengan memberikan fleksibilitas dalam jam kerja, seperti penerapan jam kerja fleksibel atau bekerja jarak jauh pada beberapa periode.

Selain itu, Al-Osaimi juga menyoroti pentingnya mengurangi beban kerja, fokus pada prioritas, dan meningkatkan komunikasi internal di antara karyawan untuk mendukung kelancaran operasional selama bulan Ramadan.

Secara keseluruhan, perubahan jam operasional selama Ramadan tidak hanya mempengaruhi pola sosial dan ekonomi masyarakat, tetapi juga membawa tantangan yang perlu dikelola dengan bijak oleh individu dan perusahaan. (Sandy AW)

0 Komentar