RADARTASIK.ID – Bitcoin kembali mengalami tekanan besar setelah crypto whale melakukan penjualan besar-besaran senilai US$540 juta.
Aksi ini menyebabkan harga Bitcoin turun drastis dari US$95.700 ke bawah US$80.000.
Dalam seminggu terakhir, para pemegang Bitcoin dalam jumlah besar (whale dan shark) mulai mencairkan aset mereka.
Baca Juga:Bitcoin Anjlok! Ini Sinyal Rahasia Kapan Waktu Terbaik untuk Beli Bitcoin MurahHarga Dogecoin Hari Ini Turun 3,38% dalam 24 Jam, Analis Sebut Pola Wedge, Apakah Dogecoin Bisa Bangkit?
Wallet yang memiliki 10 BTC atau lebih dilaporkan telah menjual sekitar 6.813 koin BTC.
Nilai total dari penjualan ini diperkirakan mencapai US$540 juta.
Dump besar-besaran ini bukan pertama kalinya terjadi.
Sebelumnya, aksi serupa pernah terlihat pada Juli lalu, yang akhirnya memicu tren penurunan harga lebih lanjut.
Para investor ritel kini semakin waspada, takut aksi jual ini akan membawa Bitcoin menuju penurunan lebih dalam.
Bitcoin selalu mengalami volatilitas yang tinggi, dan penjualan besar oleh whale sering kali menjadi indikator bearish.
Sejarah menunjukkan bahwa ketika crypto whale mulai menjual aset dalam jumlah besar, biasanya ada dua kemungkinan skenario:
1. Tren Bearish Berlanjut
Jika tekanan jual terus meningkat, Bitcoin bisa kehilangan momentum dan turun lebih dalam.
Dalam situasi seperti ini, para trader cenderung menjual aset mereka untuk menghindari kerugian lebih besar.
2. Aksi Akumulasi di Harga Rendah
Baca Juga:Mata Uang Kripto, Bitcoin Jatuh, Ethereum Ecosystem Ikut Terbakar!Harga Bitcoin Terjun Bebas! Anjlok 25% dari Puncaknya, Akankah Makin Rontok?
Sebaliknya, setelah harga turun cukup dalam, whale sering kembali membeli di harga rendah, yang dapat menjadi sinyal pemulihan bagi pasar.
Saat ini, banyak analis memperkirakan bahwa jika tekanan jual berlanjut, Bitcoin bisa turun ke level support berikutnya di sekitar US$75.000.
Namun, jika ada minat beli dari investor besar, Bitcoin bisa kembali pulih dan menuju level US$90.000 dalam beberapa minggu ke depan.