TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebanyak 189 penggalang dari 13 pangkalan SMP/MTs di Kabupaten/Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis mengikuti latihan gabungan (Latgab) di SMK Manangga Pratama Kota Tasikmalaya, pada Sabtu 1 Februari 2025.
Kegiatan Latgab ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan event Manangga Scout Creative Contest (MSCC) yang rencananya akan digelar pada April 2025 mendatang.
Pembina Pramuka SMK Manangga Pratama, Aji Saputra menjelaskan bahwa rangkaian acara dalam latgab ini terdiri dari pemaparan materi terkait Keterampilan Baris Berbaris, kemudian berbagai lomba kepramukaan yang meliputi Lomba Keterampilan Baris Berbaris (LKBB), Miniatur Pionering, dan Yel Yel.
Baca Juga:Dag-Dig-Dug… Hasil Pilkada Tasikmalaya 2024, Keputusan Sela MK Jadi Kunci!Jadi Utusan Presiden Paling Kaya, Harta Setiawan Ichlas Kalahkan Rafi Ahmad
Tak hanya itu, acara ini juga dimeriahkan dengan bazaar kuliner kekinian yang menggugah selera. Aji menjelaskan bahwa tujuan dilaksanakannya latgab tingkat penggalang ini mempererat silaturahmi antar gugus depan penggalang.
“Latihan gabungan ini bukan sekadar latihan biasa, tetapi juga ajang kompetisi. Di akhir kegiatan akan dipilih juara I, II, dan III dari masing-masing ketegori yang dilombakan. Oleh karena itu setiap gugus depan harus mengikuti dengan disiplin dan penuh tanggung jawab,” ujar Aji.
Sementara itu, Kepala SMK Manangga Pratama Japar Solihin MPd menyambut baik kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh ekstrakurikuler Pramuka di sekolah yang dipimpinnya tersebut.
Menurutnya, melalui kegiatan ini tak hanya membentuk karakter, tapi juga meminimalisir perilaku negatif siswa.
“Perilaku anak-anak sekarang mungkin keluar melenceng dari nilai-nilai atau norma-norma yang ada. Diupayakan melalui latgab ini mereka bisa bersilaturahmi, bersinergi antar gugus depan sehingga terbina persaudaraan mereka,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Japar juga menyoroti fenomena menurunnya minat siswa terhadap pramuka.
Ia memaparkan bahwa saat ini kegiatan kepanduan sudah banyak ditinggalkan oleh para siswa, terutama setelah terjadinya pandemi Covid-19 di mana saat itu pemerintah membuat kebijakan secara daring dan banyak peserta didik yang akhirnya ketergantungan terhadap gadget.
Baca Juga:Zita Anjani Laporkan Kekayaan Sebesar Rp89,7 Miliar Usai Jadi Utusan Khusus Presiden, Ini RinciannyaPerubahan Sistem Penerimaan Murid Baru 2025: Pengurus OSIS dan Pramuka Masuk Prioritas
Akibat dari ketergantungan terhadap gadget tersebut akhirnya membuat mereka tidak terlalu berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, terutama Kepramukaan.
Oleh sebab itu, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk menarik kembali minat siswa terhadap kegiatan pramuka.