Makan Siang Gratis Tak Kunjung Tiba, Sekolah Kecil Berharap Jadi Prioritas

makan bergizi gratis
Para siswa SMAN 10 Tasikmalaya saat menikmati paket nasi dari program Makan Siang Gratis, beberapa waktu lalu. (Fitriah Widayanti/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Program makan bergizi gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintah pusat hingga saat ini masih belum terdistribusi secara merata di Kota Tasikmalaya.

Sejumlah sekolah, terutama yang berada di pinggiran kota atau bukan termasuk sekolah favorit, masih belum mendapatkan paket makan siang yang dijanjikan dalam program tersebut.

Ketimpangan distribusi ini menimbulkan tanda tanya di kalangan siswa yang sejak awal telah mengetahui adanya program MBG dan berharap dapat segera menikmatinya.

Baca Juga:Membanggakan! Naysyilla Hamidah, Siswi MANSATAS Jadi Runner-Up Nasional Duta Siswa Indonesia!Tim Futsal MAN 1 Tasikmalaya Juara Turnamen Futsal Antar Pelajar Tingkat Kabupaten Tasikmalaya

“Waktu ngajar, banyak siswa yang menanyakan, ‘Pak, kapan makan siang gratis?’ Bahkan siswa yang laki-laki juga sudah mulai menanyakan,” kata Septian Aji, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 7 Tasikmalaya.

Namun, hingga kini, pihak sekolah belum memperoleh informasi resmi mengenai kapan program ini akan terealisasi di SMPN 7 Tasikmalaya.

Septian mengungkapkan bahwa dirinya secara pribadi sangat mendukung program makan siang gratis ini, mengingat banyak siswa di sekolahnya yang sering melewatkan sarapan sebelum berangkat ke sekolah.

“Karena memang ada sebagian orang tua yang sudah berangkat kerja, jadi belum sempat untuk memasak dan mereka biasanya makannya nanti pas istirahat pertama,” ungkapnya.

Selain itu, mayoritas siswa di sekolahnya berasal dari keluarga menengah ke bawah, yang terkadang tidak memiliki makanan di rumah untuk dikonsumsi saat pagi hari. Kondisi ini berdampak langsung pada konsentrasi belajar siswa di kelas.

“Kebiasaan melewatkan sarapan ini cukup berpengaruh terhadap proses belajar-mengajar. Seperti ada yang tiba-tiba sakit saat belajar,” ujarnya.

Septian berharap agar program MBG segera direalisasikan, terutama di sekolah-sekolah yang dihuni oleh siswa dari keluarga kurang mampu. Menurutnya, seharusnya program ini lebih dulu menyasar sekolah-sekolah kecil yang benar-benar membutuhkan bantuan tersebut.

Baca Juga:Komitmen Bangun Ruang Aktualisasi Potensi Kader, PD Pemuda Persis Kabupaten Tasikmalaya Gagas TITD Tahun KeduaDemi Efisiensi, APBN 2025 Dipangkas Rp 306,69 Triliun, Pemda Diminta Kurangi Perjalanan Dinas 50 Persen

“Jadi kadang saya berpikir begini, kenapa tidak dimulai dengan sekolah-sekolah yang kecil terlebih dahulu karena mereka benar-benar membutuhkan. Kalau sekolah favorit mah pasti pagi-pagi mereka sarapan dulu,” katanya.

Ia menambahkan bahwa di sekolah dengan skala kecil, banyak siswa yang sering melewatkan sarapan dan bahkan tidak memiliki uang jajan.

“Programnya memang bagus, tapi kalau bisa sasarannya sesuai. Kalau guru-guru mah insyaallah bisa mengatur waktu buat sarapan, kalau anak-anak kadang kalau tidak ada yang menyiapkan, tidak makan. Jadi programnya akan lebih bagus kalau sudah merata,” pungkasnya.

0 Komentar