TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebanyak 20 siswa SDN 1 Gunungpereng resmi diwisuda dalam acara “Ngistrenan Aksara Sunda” yang berlangsung pada Sabtu 21 Desember 2024.
Acara ini menjadi momen penting dalam pelestarian budaya lokal di Kota Tasikmalaya, khususnya dalam pengenalan dan pembelajaran aksara Sunda.
Acara wisuda ini turut dihadiri oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, H Nanang Suhara SPd, serta pengawas pendidikan, H Tatang Hardiana MPd. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan nyata terhadap program yang bertujuan melestarikan warisan budaya leluhur.
Baca Juga:Persikotas Melaju ke Semifinal Liga 4 Seri Jawa Barat Usai Menang Dramatis 2-1 Lawan Maung AnomApple Dikabarkan Siap Bangun Pabrik di Bandung dan Batam, Larangan Penjualan iPhone 16 Segera Dicabut?
Para siswa yang diwisuda dinyatakan lulus setelah berhasil menguasai kemampuan membaca dan menulis aksara Sunda, yang dikenal memiliki tingkat kerumitan cukup tinggi.
Kepala SDN 1 Gunungpereng, Irvan Kristivan MPd menjelaskan, program pembelajaran aksara Sunda yang diberi nama Bebas atau Berantas Aksara Sunda ini dirancang khusus untuk memberikan pengajaran intensif kepada siswa.
“Alhamdulillah satu semester ini sudah ada 20 siswa yang khatam atau lancar membaca dan menulis aksara Sunda,” ungkap Irvan dengan bangga.
Irvan menyebutkan bahwa pembalajaran aksara Sunda menjadi muatan sekolah yang dimasukkan ke dalam program intrakulikuler SDN 1 Gunungpereng.
Menurutnya, program tersebut bukan sekadar pelajaran tambahan, melainkan bagian penting dari kurikulum sekolah.
Program ini juga dimaksudkan untuk mengatasi tantangan rendahnya literasi aksara Sunda di kalangan generasi muda sekaligus mendukung pelestarian budaya lokal.
Menurutnya, pembelajaran aksara Sunda memberikan manfaat lebih dari sekadar keterampilan membaca dan menulis, tapi juga tentang bagaimana menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah, memperkuat identitas bangsa, serta menjaga warisan leluhur yang hampir terlupakan. (Fitriah Widayanti)