CIAMIS, RADARTASIK.ID – Pemerintah pusat terus mengalokasikan Dana Desa (DD) setiap tahunnya untuk memberdayakan perekonomian desa. Salah satu desa yang mendapatkan manfaat signifikan adalah Desa Sukahaji, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, dengan alokasi yang terus meningkat setiap tahun.
Sekretaris Desa Sukahaji, Arif Rahman Hakim, mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, DD yang dialokasikan untuk desa tersebut mencapai Rp 1.131.056.000, naik dibandingkan tahun 2024 sebesar Rp 1.076.544.000. “Di sini DD Rp 1 miliar dan tiap tahunnya naik,” ujar Arif, Jumat 20 Desember 2024.
Dana tersebut digunakan untuk berbagai program strategis nasional (PSN) sesuai dengan regulasi, seperti penguatan pemerintahan desa, pemberdayaan masyarakat, pembangunan infrastruktur, tanggap bencana, dan pendidikan.
Baca Juga:Pemerintah Bakal Hapus Utang UMKM di Bank BUMN Tahun 2025, Skemanya BeginiPinjaman Online Langsung Cair! Inilah Lima Kredit Tanpa Agunan dengan Limit Ratusan Juta
“DD tahun 2024 ini ada kegiatan prioritas seperti sosialisasi BPJS Kesehatan, pencegahan HIV, penanganan stunting, pencegahan narkoba, penanganan TBC, penanganan malaria, bantuan langsung tunai (BLT), ketahanan pangan, dan BOP desa,” jelasnya.
Sebagai desa yang memiliki potensi pertanian, DD juga diarahkan untuk mendukung sektor tersebut, termasuk pembangunan saluran irigasi dan program ketahanan pangan.
“Sehingga DD biasanya kita fokus menunjang pertanian, yaitu saluran irigasi dan lainnya,” tambah Arif.
Untuk tahun 2024, total Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) Sukahaji mencapai Rp 2.189.948.592, yang bersumber dari DD, Bantuan Keuangan, Bantuan Provinsi, dan pendapatan lainnya.
Namun, pendapatan asli desa (PADes) Sukahaji masih minim karena belum memanfaatkan potensi Desa Wisata.
“Pendapatan asli desa masih terbatas, masih mengandalkan menyewakan tanah desa untuk tempat usaha,” katanya.
Rencana penggunaan DD tahun 2025 masih dalam tahap musyawarah desa untuk penyusunan APB Desa.
Baca Juga:LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPR KencanaWOW! Penjualan Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Sudah Mencapai 1 Juta
Beberapa program prioritas yang direncanakan meliputi penanganan kemiskinan ekstrem, penguatan desa adaptif terhadap perubahan iklim, layanan kesehatan skala desa, ketahanan pangan, pengembangan potensi desa, percepatan desa digital, dan pembangunan berbasis padat karya tunai.
Terkait penggunaan DD untuk makan siang gratis, Arif menjelaskan bahwa belum ada arahan spesifik dari pusat, meskipun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sukahaji telah menjajaki kerja sama dengan Badan Gizi Nasional untuk menggerakkan UMKM lokal dalam mendukung ketahanan pangan.
“Apakah urusan terkait makan gizi gratis, kurang tahu,” ujarnya. (Fatkhur Rizqi)