TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Klaim kemenangan di kubu Viman Alfarizi Ramadhan-Diky Candra di Pilkada Kota Tasikmalaya seolah tidak dianggap oleh paslon lainnya. Empat Paslon yang menjadi rivalnya tetap bergerak untuk bisa mendapat suara terbanyak pada pemilihan di 27 November 2024 nanti.
Menilai euforia tim dari pasangan Viman-Diky, Paslon lain dan timnya seolah tidak terpengaruh. Bahkan ada yang menilai sikap berlebihan tersebut merupakan bentuk pesimisme dan rasa tidak percaya diri.
Calon Wakil Wali Kota Tasikmalaya Nomor urut 1, H Muslim MSI menilai klaim tersebut seperti parodi. Karena pada prinsipnya yang akan menjadi pemenang Pilkada adalah hasil pemungutan suara, bukan hasil survei. “Kan Pilkadanya juga belum dilaksanakan, masa sudah klaim hasil survei menang, seperti parodi saja,” ungkapnya, Senin (4/11/2024).
Baca Juga:Sebelum Ada TPS, 83 Pengawas di Kecamatan Bungursari Jadi “Cepu” di Pilkada Kota TasikmalayaAntusias Tinggi, Tinggal Selebrasi, H Amir Mahpud Klaim Hasil Survei Viman-Diky Sudah Unggul di Pilkada 2024
Dirinya bersama Hj Nurhayati tetap akan bergerak untuk meyakinkan publik. Supaya masyarakat memilih paslon nomor urut 1 pada 27 November 2024 nanti. “Kalau survei sekarang silakan yang mana pun unggul, tapi 27 November nanti yang unggul nomor 1,” selorohnya.
Hal sama juga dikatakan calon Wakil Wali Kota Tasikmalaya nomor urut 2 Dede Muharram. Dia menilai bahwa sikap jumawa bisa jadi bentuk kepanikan. Karena yang sudah percaya diri menang menurutnya akan lebih bersikap santai. “Jangan-jangan karena kurang percaya diri, jadinya begitu (klaim hasil survei, Red),” terangnya.
Sejauh ini, lanjut Dede, tidak ada yang tahu siapa yang akan dipilih oleh mayoritas warga pada 27 November 2024 nanti. Maka dari itu, dirinya bersama Ivan Dicksan terus bergerak sebagai bentuk ikhtiar. “Karena belum tahu siapa yang terpilih makanya saya ikhtiar, kalau ada yang sudah tahu akan menang buat apa kampanye lagi?,” ucapnya.
Calon Wakil Wali Kota Tasikmalaya Nomor Urut 3, Hendro Nugraha menilai wajar jika ada yang gembira ketika hasil survei elektabilitasnya tinggi. Namun dirinya tidak meyakini bahwa apa yang digembor-gemborkan betul-betul hasil survei. “Karena yang mengumumkannya kan bukan lembaga surveinya, apalagi tidak secara utuh,” tandasnya.
Untuk itu, Hendro bersama H Muhamad Yusuf tidak begitu menganggap klaim kemenangan dari pasangan calon mana pun. Terlebih hasil survei juga memiliki missing error dan juga swing voter. “Ya kita bergerak saja, karena pemilihan kan belum dilaksanakan,” ucapnya.