Galeri Putri Maluang Batik Berbagi Pengalaman untuk Kembangkan Batik KUPS di Kampung Dumaring Berau

Galeri Putri Maluang Batik
Suasana di Galeri Putri Maluang Batik di Kecamatan Gunungtabur, Kabupaten Berau, yang dikunjungi tim pendamping Program Kolaborasi Konservasi Hutan dan Sungai Dumaring pada Maret 2024. (Soni Herdiawan / Radar TV)
0 Komentar

BERAU, RADARTASK.ID – Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, semakin menunjukkan potensi besar dalam industri batik, terutama melalui usaha yang dikembangkan oleh Galeri Putri Maluang Batik di Kampung Maluang, Kecamatan Gunungtabur.

Galeri yang dikelola oleh Putri Arofah ini menjadi salah satu pusat pembelajaran bagi para pelaku usaha batik lainnya, termasuk Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Ecoprint dan Industri Kreatif di Kampung Dumaring, Kecamatan Talisayan.

Pada Maret 2024, tim pendamping Program Kolaborasi Konservasi Hutan dan Sungai Dumaring melakukan kunjungan belajar ke galeri ini.

Baca Juga:Masa Depan Berkelanjutan, KPHP Berau Pantai Support Program Kolaborasi Konservasi Hutan dan Sungai DumaringKPHP Berau Pantai Apresiasi Pembentukan KTH Galang Biduk dan KTH Sumbeling di Kampung Dumaring

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menggali inspirasi dan memperkaya wawasan dalam mengembangkan usaha batik KUPS Ecoprint dan Industri Kreatif di Kampung Dumaring.

Dalam kunjungan ini, Putri Arofah membagikan pengalaman serta wawasan terkait proses produksi dan pemasaran batik.

Ia juga menekankan pentingnya niat, ketekunan, serta keberanian dalam menghadapi tantangan, termasuk tidak takut kotor saat bekerja dengan bahan-bahan batik.

Baginya, tangan seorang pembatik yang dipenuhi tinta merupakan simbol rezeki dan dedikasi terhadap seni warisan bangsa. ”Batik merupakan produk warisan leluhur bangsa Indonesia yang patut kita lestarikan,” terangnya.

Salah satu keunikan batik khas Berau adalah motif-motif yang terinspirasi dari alam sekitarnya.

Menurut Putri Arofah, Kabupaten Berau memiliki banyak objek yang dapat dituangkan ke dalam motif batik, salah satunya adalah keindahan Sungai Berau yang berkelok-kelok.

Motif ini dipilih karena mayoritas masyarakat di Berau hidup di sekitar sungai, sehingga batik dengan motif tersebut dapat merepresentasikan budaya dan kehidupan masyarakat setempat.

Galeri Putri Maluang Batik sendiri mulai beroperasi pada Desember 2020.

Baca Juga:Pemerintah Kampung Dumaring Berau Mendukung Penuh Pelestarian Sempadan Sungai Dumaring dan Bakil 7 Manfaat Pelestarian Sempadan Sungai Dumaring dan Sungai Bakil di Kawasan Hutan Desa Dumaring Kabupaten Berau

Namun, usaha ini sempat mengalami kendala akibat pandemi Covid-19, yang menyebabkan aktivitas produksi terhenti.

Setelah masa karantina berakhir, galeri ini kembali aktif dan terus berkembang dalam menciptakan batik khas Kalimantan.

Kesuksesan Putri Arofah dalam menjalankan usahanya tidak lepas dari semangatnya dalam belajar.

Ia memperoleh keterampilan membatik dari berbagai pelatihan, termasuk yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Berau.

Putri Arofah mengapresiasi kedatangan tim pendamping program kolaborasi untuk melakukan kunjungan belajar galerinya. Hal ini merupakan sebuah kehormatan.

0 Komentar