TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Perhubungan tak sanggup mencegah para pedagang menempati lahan parkir di Jalan HZ Mustofa. Meski demikian, Dishub mendapat kompensasi meski warga tetap kesulitan mencari tempat parkir.
Sebagaimana diketahui, area yang menjadi pasar HZ Mustodfa yakni lahan yang biasanya digunakan warga parkir. Kawasan tersebut kini sudah dipasangi tenda-tenda dari para pedagang pakaian.
Hal ini berimbas kepada sulitnya pengguna kendaraan untuk mencari tempat parkir. Mereka harus menempatkan sepeda motor atau mobil di lokasi yang jauh agak jauh.
Baca Juga:Cegat Para Pengendara di Jalan, Anak Buah Hercules Lakukan Ini di Mangkubumi TasikmalayaMau Mudik Gratis ke Yogyakarta atau Solo dari Tasikmalaya? Polisi Bakal Biayai Ongkosnya
Kepala UPTD Parkir Dishub Kota Tasikmalaya Uen Haeruman mengatakan pihaknya sudah berupaya berkomunikasi dengan para pedagang yang dinaungi salah satu forum. Namun pihaknya pun tidak mampu jika harus melawan para pencari nafkah tersebut. “Kita sudah coba, tapi sudah biasa seperti itu,” ucapnya kepada Radar, Senin (1/4/2024).
Soal para pengguna kendaraan yang sulit mendapatkan tempat parkir, Uen mengatakan pihaknya mengarahkan ke jalu-jalur sayap Jalan HZ Mustofa. Seperti Jalan Empang, Jalan Pataruman dan Jalan Selakaso. “Jadi di sana warga bisa parkir kendaraan,” tuturnya.
Selain tergerusnya lahan untuk parkir, retribusi juga tentunya terkena dampak. Dishub pun mendapat kompensasi atau ganti rugi dari potensi retribusi yang hilang di jalur yang dipakai berdagang. “Ada kompensasinya, termasuk untuk para juru parkir,” tuturnya.
Menurutnya konsep itu sudah diterapkan di tahun-tahun sebelumnya. Di mana pedagang setiap menjelang lebaran menempati lahan parkir di Jalahn HZ dan membayar kompensasi kepada Dishub melalui forum yang menaungi mereka. “Tahun kemarin juga seperti itu, jadi PAD tidak terganggu,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, sepanjang Jalan HZ Mustofa kini sudah menjadi pasar Ramadan. Di mana tenda-tenda berjejer dari mulai simpang Jalan Empang sampai dengan simpang Jalan pataruman bahkan Jalan panyerutan.
Hal ini sempat dikeluhkan oleh beberapa pengunjung yang sulit untuk mencari tempat parkir. Pada akhirnya mereka harus menyimpan kendaraan dengan jarak yang lebih jauh dari biasanya.
Seperti diungkapkan Puspita Sari (34) yang mengeluhkan sulitnya tempat parkir. Dia pun harus memarkirkan mobilnya di Jalan Empang yang jaraknya cukup jauh dengan toko yang dia tuju. “Bukan menolak PKL, tapi jangan juga ngabisin tempat buat parkir dong,” ucapnya.